Ifonti.com , JAKARTA — Pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) hari ini dinilai berpotensi signifikan mendongkrak kapitalisasi pasar (market cap) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten tambang emas yang berafiliasi dengan taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Winato Kartono ini bahkan mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,62 kali, menunjukkan tingginya minat investor.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan bahwa IPO EMAS merupakan momentum krusial bagi pasar modal. Setelah resmi melantai, nilai kapitalisasi pasar EMAS diperkirakan akan mencapai Rp46,6 triliun. “Pasar saat ini menaruh harapan besar agar aktivitas IPO dapat meningkatkan kapitalisasi pasar bursa. IPO jumbo seperti ini juga diharapkan mampu menarik partisipasi investor yang lebih luas,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Selain itu, Nafan menambahkan bahwa debut EMAS di BEI diperkirakan akan membuka jalan bagi serangkaian IPO bernilai jumbo lainnya di masa mendatang, menambah dinamisme di pasar modal Indonesia.
Dalam penawaran perdananya, Merdeka Gold melepas sebanyak 1,62 miliar saham baru, atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Dengan harga penawaran Rp2.880 per saham, EMAS berhasil meraup dana segar sebesar Rp4,66 triliun. Angka ini menjadikan IPO EMAS sebagai pencatatan saham perdana dengan raihan nilai terbesar sepanjang tahun ini.
Nilai fantastis IPO Merdeka Gold berhasil melampaui tiga IPO jumbo sebelumnya yang juga terjadi tahun ini. Di antaranya adalah IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) senilai Rp2,37 triliun, IPO PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) senilai Rp2,3 triliun, dan IPO PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) senilai Rp2 triliun, menegaskan posisi EMAS sebagai pemimpin dalam penggalangan dana di pasar perdana.
Dari total dana IPO yang masif ini, EMAS telah merencanakan alokasi penggunaan yang strategis. Sekitar Rp3,88 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada Merdeka Copper Gold (MDKA). Utang ini merujuk pada Perjanjian Utang Piutang tanggal 8 April 2022 yang kemudian diamandemen pada 21 Agustus 2025. Hingga 10 September 2025, pokok utang EMAS kepada MDKA tercatat sebesar Rp4,2 triliun.
Selain itu, dana sebesar US$20 juta, atau setara dengan Rp329,2 miliar, akan dialokasikan sebagai setoran modal bertahap kepada entitas PT Pani Bersama Tambang. Dana ini krusial untuk membiayai kebutuhan operasional, termasuk pembelian bahan baku dan biaya karyawan. Sisa dana sekitar US$20 juta atau setara dengan Rp329,2 miliar akan disalurkan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera, melengkapi strategi pemanfaatan dana IPO ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.