Jantra Grupo (KAQI) geber ekspansi bengkel otomotif, target 7 cabang baru pada 2026

Ifonti.com JAKARTA. PT Jantra Grupo Indonesia Tbk terus memperkuat posisinya sebagai emiten spesialis di sektor otomotif, khususnya pada segmen perawatan kaki-kaki kendaraan. 

Emiten dengan kode saham KAQI ini secara konsisten mengembangkan jaringan bengkel dan perdagangan suku cadang untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang terus tumbuh.

Secara historis, rekam jejak bisnis yang kini menjadi bagian dari KAQI telah dimulai sejak 2016. Fokus utama bisnis pada masa awal tersebut adalah perdagangan suku cadang, perawatan, serta perbaikan kendaraan di berbagai lokasi strategis.

Energi Mega Persada (ENRG) Ungkap Ada Aset yang Terdampak Banjir di Sumatra

Seiring berjalannya waktu, KAQI melakukan transformasi tata kelola keuangan dan struktur organisasi. Puncaknya, perseroan memutuskan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025 sebagai langkah strategis memperbesar kapasitas usaha.

Dana segar yang dihimpun dari penawaran umum perdana saham tersebut segera dialokasikan untuk percepatan ekspansi bisnis secara agresif. 

Direktur Keuangan Jantra Grupo Indonesia Dodon Tri Koeswardana menuturkan, tingkat realisasi penggunaan dana IPO sudah sangat signifikan hingga akhir tahun ini. 

Sebagian besar dana terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (Capex) guna pembangunan infrastruktur fisik. Per November 2025, dana IPO yang sudah digunakan KAQI mencapai Rp 47,32 miliar atau 95,46%. 

Sebesar Rp 21 miliar dari dana IPO dipakai untuk membeli lahan operasional. Selain itu, KAQI juga mengucurkan dana Rp 12,8 miliar untuk pembangunan bengkel baru di lima kota besar yaitu Bandung, Bekasi, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.

Lalu, sekitar Rp 6,1 miliar disalurkan kepada anak perusahaan sebagai modal kerja. Dodon bilang sisa dana yang ada juga dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan operasional guna mendukung pembukaan cabang-cabang baru.

Jantra (KAQI) Mengelontorkan Dana IPO untuk Ekspansi Bengkel Modern

“Sisa dana IPO yang masih tersimpan pada kas perseroan sebesar Rp 2,3 miliar dan direncanakan akan direalisasikan sampai dengan tahun 2028,” ucap Dodon belum lama ini.

Dari sisi operasional, ekspansi fisik ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah kendaraan yang dilayani. Hingga Oktober 2025, KAQI mencatat telah melayani lebih dari 144.000 unit kendaraan secara kumulatif sejak tahun 2017.

Strategi perluasan cabang dan peningkatan kapasitas teknis telah memberikan dampak nyata pada volume pelanggan. Saat ini, KAQI telah mengoperasikan 16 jaringan bengkel yang tersebar luas di pulau Jawa dan Bali. 

Dengan jaringan bengkel itu, KAQI berhasil meraup pendapatan per September 2025. 

Meskipun demikian, laba bersih tercatat mengalami koreksi tipis akibat tingginya beban operasional dari pembukaan cabang-cabang baru yang belum beroperasi optimal.

Dodon menjelaskan cabang baru umumnya baru mencapai utilisasi 40 persen di tahun pertama, kemudian meningkat menjadi 40%–50% di tahun kedua setelah beroperasi dan optimal di tahun ketiga. 

“Cabang baru membutuhkan waktu bertumbuh bertahap, dan mulai mencapai kapasitas mendekati optimal di tahun ketiga,” tambah Dodon.

Untuk mengukur kesehatan finansial setiap gerai, KAQI menetapkan standar unit ekonomi yang ketat bagi setiap pembukaan cabang baru. Titik impas operasional per cabang dipatok pada kisaran pendapatan Rp 300 juta–Rp 400 juta per bulan. 

“Target pendapatan standar untuk setiap cabang baru adalah Rp 600 juta per bulan,” ucapnya. 

Dodon bilang kinerja cabang baru yang dibuka sepanjang 2025 menunjukkan performa yang bervariasi. Dari enam cabang anyar, tiga cabang yang mencatatkan performa paling kuat secara finansial adalah cabang Surabaya, Bandung, dan Bekasi.

Menatap 2026, KAQI telah menyusun rencana ekspansi lanjutan untuk mempertahankan pertumbuhan. Fokus pengembangan jaringan masih akan terkonsentrasi di Jawa dan Bali yang memiliki intensitas kendaraan tinggi.

Optimalkan Dana IPO, Jantra Grupo (KAQI) Gencar Tambah Bengkel Baru

“Target internal pembukaan cabang 2026 adalah tujuh cabang baru, namun masih menunggu persetujuan Dewan Komisaris,” kata Dodon.

Ekspansi ke luar Pulau Jawa akan dilakukan secara selektif sembari menunggu kesiapan manajemen dan infrastruktur pendukung. Untuk itu, KAQI akan membutuhkan dana ekspansi sebesar Rp 50 miliar. 

“Untuk pendanaan ekspansi 2026, kas internal perseroan masih cukup kuat,” ucapnya. 

Direktur Utama Jantra Grupo Indonesia Imam Sujono menambahkan strategi perluasan cabang dan peningkatan kapasitas teknis telah memberikan dampak nyata pada volume pelanggan. 

Imam menyebut 2025 merupakan fase fondasi, di mana investasi besar-besaran dilakukan untuk aset tetap dan sumber daya manusia. KAQI telah melakukan relokasi cabang di Jakarta dan Yogyakarta ke tempat yang lebih representatif.

“Investasi aset tetap signifikan mencapai Rp 97,4 miliar per kuartal ketiga 2025 untuk pembangunan cabang, renovasi, alat kerja, dan peralatan bengkel,” jelasnya.

Tak hanya itu, KAQI telah menyiapkan sejumlah strategi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan bisnis. Salah satu fokus utamanya adalah digitalisasi sistem dokumentasi dan administrasi yang terintegrasi secara real-time antar cabang.

Imam menjelaskan KAQI juga baru saja menyelesaikan program benchmarking ke Jepang pada November 2025 untuk mempelajari standar operasional prosedur bengkel modern. Hasil studi banding ini akan diadopsi untuk meningkatkan kompetensi teknisi dan efisiensi kerja di seluruh jaringan bengkel KAQI.