Ifonti.com , JAKARTA – Pergerakan saham emiten teknologi PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), atau yang dikenal dengan Surge, menjadi sorotan utama di pasar modal pada perdagangan sesi I Jumat (10/10/2025). Saham WIFI tercatat melesat signifikan sebesar 16,87%, mencerminkan antusiasme investor menjelang lelang spektrum frekuensi yang akan digelar pada awal pekan depan, Senin (13/10/2025).
Menurut data dari RTI Infokom, harga saham WIFI pada penutupan sesi I hari itu berhasil menguat kokoh 16,87%, mencapai level Rp3.810 per saham atau melonjak hingga 550 poin. Perdagangan pagi dibuka pada Rp3.280 per saham, dengan rentang pergerakan yang dinamis antara Rp3.250 hingga Rp3.940. Aktivitas transaksi menunjukkan volume yang substansial, dengan 309,2 juta saham Surge berpindah tangan dan total nilai transaksi mencapai Rp1,13 triliun. Ini mendorong kapitalisasi pasar WIFI meroket hingga Rp20,23 triliun, menegaskan posisinya di bursa.
Kenaikan dramatis ini bukan hanya fenomena sesaat; dalam sebulan terakhir, saham WIFI telah menunjukkan penguatan impresif sebesar 46,5%. Bahkan, sejak awal tahun ini, kinerja Surge telah mencengangkan dengan kenaikan mencapai 829,27%. Lonjakan ini tidak terlepas dari kabar akan digelarnya lelang frekuensi 1,4 GHz oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada 13 Oktober 2025. Proses krusial ini diperkirakan akan rampung dengan pengumuman pemenang pada akhir Oktober 2025.
Partisipasi Surge dalam lelang spektrum ini diwujudkan melalui entitas usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama. Lolosnya anak usaha WIFI ini menandakan kesiapan mereka untuk bersaing dalam perebutan frekuensi BWA 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz, sebuah segmen yang diprediksi akan menjadi sangat kompetitif, melibatkan nama-nama besar di industri infrastruktur digital dan telekomunikasi. Pihak manajemen Surge menyatakan pada Kamis (2/10/2025), “Keberhasilan Telemedia Komunikasi Pratama sebagai perwakilan dari ekosistem digital Surge (WIFI) untuk melangkah ke tahapan lelang harga ini menggarisbawahi ambisi perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan akses nirkabel pitalebar mereka di Indonesia.” Ini menegaskan visi Surge untuk memperkuat kehadirannya di sektor konektivitas nasional.
Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, menegaskan bahwa untuk mewujudkan internet terjangkau dengan kapasitas besar, pemanfaatan frekuensi adalah jalur tercepat yang harus ditempuh. Baginya, esensi utama bukan terletak pada frekuensi itu sendiri, melainkan pada tujuan mulia untuk menyediakan internet untuk rakyat. Yune juga berkomitmen penuh bahwa WIFI akan menghadirkan internet murah jika berhasil memenangkan lelang spektrum di zona manapun. “Yang jelas saya tidak mau berandai-andai, cuma kan sudah ada aturannya, sudah ada pembagian zonanya. Kalau kami menang di zona mana, kami akan berkomitmen untuk membangun di zona tersebut,” ungkap Yune, menunjukkan determinasi perusahaan.
Langkah strategis Surge dalam lelang frekuensi ini sejalan dengan berbagai inovasi yang telah mereka hadirkan. Sebelumnya, perusahaan juga telah gencar meluncurkan teknologi Wi-Fi 7 yang menawarkan kecepatan hingga 2 Gbps, menunjukkan komitmen WIFI dalam memimpin perkembangan infrastruktur digital di Indonesia.
Dengan potensi keuntungan besar dan cita-cita pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, lelang frekuensi ini menjadi momen krusial bagi Surge (WIFI) untuk menegaskan posisinya sebagai pemain kunci di ekosistem digital nasional.
Disclaimer: Berita ini murni bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual instrumen investasi. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pribadi pembaca. Ifonti.com tidak bertanggung jawab atas potensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi Anda.