Lepas Proyek Emas Doup, J Resources Asia Pasifik (PSAB) Bakal Gelar RUPSLB

JAKARTA – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tengah mematangkan rencana penjualan aset krusial, yakni Tambang Emas Doup, kepada entitas anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR). Transaksi strategis ini dijadwalkan untuk meminta restu dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 5 November 2025 mendatang.

Langkah korporasi ini melibatkan penjualan seluruh saham milik PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PSAB, dalam PT Arafura Surya Alam (ASA) kepada PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), salah satu anak usaha UNTR. Secara spesifik, JRN akan melepas sebanyak 2.331.139 lembar saham atau setara 99,99996% dari total modal ditempatkan dan disetor ASA. Rencana ini telah diresmikan melalui Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani pada 12 September 2025, dengan nilai perusahaan (enterprise value) mencapai US$ 540 juta.

Penyelesaian transaksi besar ini akan bergantung pada pemenuhan seluruh persyaratan pendahuluan yang tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat. Batas waktu yang ditetapkan untuk pemenuhan ini adalah selambat-lambatnya 23 Desember 2025. Manajemen PSAB menyatakan optimisme bahwa penyelesaian dapat dirampungkan sebelum tanggal tersebut. Namun, apabila terdapat kendala, kedua belah pihak, perusahaan dan DTN, siap berdiskusi untuk menyepakati perpanjangan jangka waktu penyelesaian. Pernyataan ini disampaikan Manajemen PSAB dalam keterbukaan informasi pada Senin (3/11/2025).

Saat ini, PSAB masih aktif mengurus persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait perubahan pemegang saham ASA. Permohonan perubahan pemegang saham telah diajukan kepada pemerintah pada 15 September 2025. RUPSLB yang akan digelar pada Rabu (5/11) besok menjadi forum penting bagi PSAB untuk mendapatkan persetujuan resmi dari pemegang saham atas pelepasan seluruh kepemilikan saham JRN di ASA kepada DTN.

Keputusan penjualan ini tidak lepas dari pertimbangan strategis perusahaan. Proyek Tambang Emas Doup yang dikelola oleh ASA saat ini masih dalam tahap konstruksi dan membutuhkan biaya investasi yang sangat besar untuk penyelesaiannya. Di sisi lain, PSAB sendiri menghadapi beban pinjaman yang cukup besar. Oleh karena itu, melalui JRN, emiten ini menilai penjualan saham di ASA sebagai langkah tepat untuk mengatasi tantangan finansial tersebut dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien.

Mengingat ASA belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan PSAB, rencana transaksi ini dipastikan tidak akan berdampak material terhadap operasional emiten. Manajemen PSAB menegaskan bahwa dengan adanya transaksi ini, perusahaan akan berfokus untuk mengembangkan aset tambang emas lainnya yang dimiliki. Kendati demikian, perusahaan juga menyatakan kesediaannya untuk terus terbuka terhadap setiap peluang usaha baru yang menjanjikan di masa mendatang.