
JAKARTA, Ifonti.com. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya pada sesi perdagangan Selasa, 4 November 2025. Mata uang Garuda diramal kembali berada di bawah tekanan pasar, mencerminkan pergerakan yang terjadi sehari sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan Senin, 3 November 2025, rupiah tercatat melemah signifikan. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terperosok 0,27% ke level Rp 16.676 per dolar AS dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan 0,23%, menempatkan rupiah di angka Rp 16.664 per dolar AS.
Pelemahan ini, menurut pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, tidak lepas dari dampak penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang kini telah memasuki pekan kelima. Situasi ini secara langsung menunda publikasi data-data ekonomi penting AS, sehingga menimbulkan kekhawatiran yang meluas terkait potensi dampaknya terhadap stabilitas perekonomian global, demikian penjelasannya kepada Kontan pada Senin, 3 November 2025.
Proyeksi untuk perdagangan Selasa, 4 November 2025, menunjukkan bahwa rupiah masih akan berada di bawah bayang-bayang kebijakan moneter AS. Ibrahim Assuaibi menyoroti nada hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, serta sikap kehati-hatian yang disampaikan oleh para pejabat The Fed lainnya. Perkembangan ini telah mendorong pasar untuk mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada Desember, sebuah faktor yang signifikan.
Akibatnya, indeks dolar AS (DXY) terpantau terus menguat dan bertahan di dekat level tertingginya dalam tiga bulan terakhir, sebagaimana dicatat pada Senin. Kondisi ini secara alami memberikan tekanan tambahan pada mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.
Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen pasar tersebut, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan bahwa rupiah masih berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya. Ia memperkirakan, pada perdagangan Selasa, 4 November 2025, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.670 hingga Rp 16.730 per dolar AS.