MEDC Gelontorkan US$297 Juta Capex Hingga Kuartal III-2025: Ekspansi Agresif?

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), emiten yang bergerak di sektor minyak dan gas (migas) dan ketenagalistrikan, telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang signifikan, mencapai US$ 297 juta hingga kuartal III-2025. Angka ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung ekspansi dan keberlanjutan proyek-proyek strategisnya.

Senior Manager Communication MedcoEnergi, Leony Lervyn, menjelaskan rincian alokasi capex tersebut. Mayoritas investasi, sebesar US$ 276 juta, diarahkan untuk sektor migas, sementara US$ 21 juta dialokasikan untuk segmen ketenagalistrikan. Leony juga menambahkan bahwa target penggunaan belanja modal MEDC untuk sepanjang tahun 2025 diproyeksikan mencapai US$ 400 juta untuk sektor migas dan US$ 30 juta untuk ketenagalistrikan, dengan seluruh pendanaan bersumber dari kas internal perusahaan. “Sumber pendanaan berasal dari kas internal Perusahaan,” tegas Leony kepada Kontan, Jumat (7/11/2025).

Adapun capex untuk segmen migas difokuskan pada proyek-proyek strategis seperti peningkatan fasilitas produksi dan pengembangan sumur-sumur baru di South Natuna Block B, Senoro phase 2, serta Oman Block 60. Di sisi lain, investasi untuk ketenagalistrikan diarahkan untuk sejumlah inisiatif penting, meliputi proyek Geotermal Ijen 35 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) East Bali 25 MWp, dan ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Energi Listrik Batam. Leony memastikan bahwa sisa belanja modal yang belum terserap akan dialokasikan untuk merampungkan proyek-proyek tersebut, menunjukkan perencanaan yang matang dalam penggunaan dana investasi.

Meski gencar berinvestasi, kinerja keuangan MEDC menunjukkan tren konsolidasi. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan perseroan terkoreksi tipis 1,12% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$ 1,76 miliar hingga kuartal III-2025. Angka ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$ 1,78 miliar pada kuartal III-2024.

Distribusi pendapatan MEDC per kuartal III-2025 didominasi oleh segmen eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, yang menyumbang US$ 1,36 miliar. Kontributor signifikan lainnya berasal dari segmen perdagangan dengan US$ 495,33 juta, diikuti oleh segmen listrik sebesar US$ 133,48 juta, serta segmen jasa dan lainnya yang mencapai US$ 42,95 juta. Perusahaan juga membukukan eliminasi sebesar US$ 275,40 juta.

Pada sisi beban pokok pendapatan, MEDC berhasil menunjukkan efisiensi. Total beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya tercatat sebesar US$ 1,09 miliar per kuartal III-2025, sedikit berkurang 0,90% yoy dibandingkan US$ 1,10 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Komponen utama dari beban tersebut meliputi penyusutan, depresiasi, dan amortisasi yang mencapai US$ 437,45 juta. Selain itu, biaya produksi dan lifting menyumbang US$ 331,78 juta, serta biaya pembelian minyak mentah sebesar US$ 224,60 juta, menunjukkan struktur biaya operasional perusahaan.

Namun, efisiensi biaya belum sepenuhnya menahan tekanan pada profitabilitas. Laba kotor MEDC hingga kuartal III-2025 tercatat sebesar US$ 658,25 juta, mengalami penurunan 3,14% yoy dari US$ 679,62 juta yang dibukukan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan yang lebih tajam terlihat pada laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang anjlok 68,66% yoy menjadi US$ 85,65 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan laba bersih US$ 273,27 juta yang dicatatkan pada periode serupa tahun sebelumnya, mengindikasikan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam meraih bottom line di tengah dinamika pasar.

MEDC Chart by TradingView

Ringkasan

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 297 juta hingga kuartal III-2025, yang sebagian besar dialokasikan untuk sektor migas (US$ 276 juta) dan sisanya untuk ketenagalistrikan (US$ 21 juta). Dana ini digunakan untuk proyek strategis seperti peningkatan fasilitas produksi di South Natuna Block B, Senoro phase 2, Oman Block 60 (migas), serta Geotermal Ijen 35 MW, PLTS East Bali 25 MWp, dan ekspansi PLTG Energi Listrik Batam (ketenagalistrikan). Pendanaan capex ini sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan.

Meskipun MEDC gencar berinvestasi, kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya koreksi. Pendapatan perseroan terkoreksi tipis 1,12% yoy menjadi US$ 1,76 miliar, dan laba bersih anjlok 68,66% yoy menjadi US$ 85,65 juta. Penurunan laba bersih mengindikasikan tantangan yang dihadapi perusahaan di tengah dinamika pasar, meskipun terdapat upaya efisiensi pada beban pokok pendapatan.