Ifonti.com — PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) secara resmi melakukan debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 23 September 2025. Pasca-hajatan Initial Public Offering (IPO) yang sukses, EMAS kini akan memusatkan perhatian pada penyelesaian Proyek Emas Pani sekaligus mendorong pengembangan lebih lanjut.
Dalam debut perdananya, saham EMAS langsung mencatatkan lonjakan impresif sebesar 25% hingga menyentuh level Rp 3.600 per saham. Kenaikan signifikan ini membuat saham perseroan langsung membukukan Auto Reject Atas (ARA), menandakan antusiasme tinggi dari para investor.
Melalui proses IPO, EMAS menawarkan 1,62 miliar saham baru, setara 10% dari modal ditempatkan, dengan harga penawaran Rp 2.880 per saham. Dari aksi korporasi strategis ini, perusahaan berhasil menghimpun dana segar sekitar Rp 4,66 triliun. Dana tersebut, setelah dikurangi biaya emisi, direncanakan akan dialokasikan untuk modal kerja operasional anak usaha, pengolahan bijih emas, serta pembayaran sebagian pinjaman.
Presiden Direktur EMAS, Boyke P. Abidin, menegaskan bahwa IPO ini merupakan momentum penting bagi perseroan. Saat ini, fokus utama tertuju pada penyelesaian Proyek Emas Pani, yang konstruksinya telah mencapai sekitar 75%. Manajemen menargetkan aktivitas penambangan dapat dimulai pada akhir 2025, sementara produksi emas pertama diproyeksikan terjadi pada Februari hingga Maret 2026.
Untuk tahap awal, fasilitas pengolahan bijih akan menggunakan metode heap leach dengan kapasitas 7 juta ton per tahun. Dengan metode ini, produksi maksimal ditargetkan mencapai sekitar 145.000 ons troi emas per tahun. Secara spesifik, target produksi pada tahun 2026 diproyeksikan sebesar 75.000 hingga 85.000 ons troi. Meskipun calon pembeli atau offtaker emas dari tambang Pani belum ditentukan, Direktur EMAS Albert Saputro optimistis penjualan emas tidak akan menjadi kendala. Ia menyatakan, “Emas, sebagai komoditas global, memiliki pasar yang dinamis dan dapat dijual ke berbagai tujuan, baik di dalam maupun luar negeri.”
Ke depan, EMAS juga akan mengembangkan fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) untuk fase berikutnya. Fasilitas ini direncanakan memiliki kapasitas awal 7,5 juta ton bijih, yang dapat ditingkatkan hingga 12 juta ton per tahun. Dengan fasilitas CIL, produksi emas diproyeksikan akan melonjak signifikan mencapai sekitar 355.000 ons troi per tahun mulai tahun 2029, menunjukkan visi jangka panjang perusahaan.
Dari sisi keuangan, EMAS masih membukukan kerugian operasional sebesar US$ 2,55 juta pada kuartal I-2025. Kondisi ini wajar mengingat Proyek Emas Pani masih dalam tahap konstruksi dan belum memulai produksi. Manajemen juga mengindikasikan bahwa pembagian dividen belum akan dilakukan dalam waktu dekat, karena laba awal akan direinvestasikan untuk pembiayaan tahap pengembangan proyek berikutnya.
Prospek EMAS cukup menjanjikan di mata para analis pasar. Angga Septianus, Community Lead Indo Premier Sekuritas, menilai Proyek Emas Pani sebagai aset bernilai strategis. Menurutnya, “Proyek Emas Pani diidentifikasi sebagai aset strategis dan proyek andalan Grup Merdeka, serta salah satu tambang emas terbesar yang sangat prospektif di Indonesia.” Prospektus perusahaan menyebutkan, proyek ini memiliki sumber daya mineral 292,4 juta ton bijih dengan kandungan 7 juta ons troi emas, serta cadangan bijih 77,5 juta ton dengan kandungan 1,9 juta ons troi emas.
Kendati demikian, Angga menambahkan bahwa penilaian prospek fundamental EMAS baru dapat dilakukan secara komprehensif setelah beberapa saat periode IPO, sembari memantau perkembangan kinerja keuangan terdekat. Senada, praktisi pasar modal William Hartanto mengamati bahwa selama volume perdagangan saham EMAS tetap tinggi, ini mengindikasikan belum adanya tekanan jual yang signifikan. Kondisi ini berpotensi menandakan bahwa saham EMAS masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren penguatan dalam beberapa waktu mendatang. William menyarankan investor untuk membeli saham EMAS jika masih memungkinkan, mengingat tak sedikit investor kesulitan membeli saham emiten ini ketika harganya terkunci ARA. “Kalau yang sudah punya (saham EMAS), boleh hold,” tegasnya pada Selasa (23/9/2025).
Ringkasan
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan lonjakan saham sebesar 25% dan mencetak Auto Reject Atas (ARA). Melalui IPO, EMAS menghimpun dana Rp 4,66 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja, pengolahan bijih emas, dan pembayaran pinjaman.
Fokus utama EMAS adalah menyelesaikan Proyek Emas Pani yang konstruksinya telah mencapai 75%, dengan target penambangan dimulai akhir 2025 dan produksi emas pertama pada Februari-Maret 2026. Proyek ini diproyeksikan menghasilkan 75.000 hingga 85.000 ons troi emas pada tahun 2026, dan akan ditingkatkan melalui pengembangan fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) yang dapat menghasilkan hingga 355.000 ons troi per tahun mulai 2029.