Ifonti.com JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) gencar melakukan ekspansi untuk memperluas jaringan rumah sakitnya. Langkah strategis ini diproyeksikan akan menjadi pendorong utama kinerja perseroan hingga akhir tahun.
Pada kuartal II-2025 lalu, tepatnya Juni 2025, MIKA telah resmi membuka satu rumah sakit Kasih di Lemahabang, Jawa Barat. Tidak berhenti di situ, pada kuartal III tahun ini, MIKA bersiap untuk meresmikan satu rumah sakit Mitra Keluarga lainnya di Jawa Timur, melanjutkan strategi pertumbuhan yang agresif.
Analisis dari KB Valbury Sekuritas, Andre Suntono, dalam risetnya pada 5 Agustus 2025, memproyeksikan dampak positif dari ekspansi ini. Menurutnya, margin kotor, EBITDA, dan laba bersih MIKA diperkirakan akan meningkat masing-masing 50 basis poin (bps) secara tahunan (yoy), menandakan peningkatan efisiensi dan profitabilitas yang signifikan.
Rencana ekspansi MIKA tidak hanya terbatas pada tahun ini. Untuk tahun 2026, perseroan telah menyiapkan pendirian dua rumah sakit Mitra Keluarga tambahan. Selain itu, MIKA juga akan meluncurkan dua Pusat Unggulan (Center of Excellence/CoE) baru yang secara khusus akan berfokus pada layanan onkologi, menunjukkan komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang lebih spesifik dan berkualitas.
James Stanley Widjaja, analis Buana Capital Sekuritas, dalam risetnya tanggal 12 Agustus 2025, optimis bahwa pembukaan CoE ini akan semakin mendorong intensitas pendapatan perseroan. Meskipun demikian, James juga mencermati adanya penurunan volume pasien pada kuartal II-2025 secara tahunan, yang merupakan normalisasi setelah lonjakan kasus demam berdarah pada kuartal II tahun lalu.
Meski volume pasien sempat mengalami tekanan, MIKA berhasil mengimbanginya dengan peningkatan rata-rata tarif layanan (ASP) sebesar 3-5% yang diterapkan sejak Januari 2025. Penyesuaian tarif ini membantu menjaga stabilitas pendapatan di tengah dinamika volume pasien.
Pada separuh pertama tahun 2025, MIKA membukukan kinerja finansial yang solid dengan pendapatan mencapai Rp 2,6 triliun, meningkat 4,5% secara tahunan. Laba bersih perseroan juga menunjukkan penguatan signifikan sebesar 6,5% yoy, mencapai Rp 639,7 miliar, menegaskan fondasi keuangan yang kuat di tengah geliat ekspansi.
Melihat prospek hingga akhir tahun, James Stanley Widjaja memprediksi pendapatan MIKA dapat tumbuh 8% mencapai Rp 5,26 triliun, naik dari Rp 4,87 triliun pada tahun 2024. Senada, Andre Suntono memproyeksikan pendapatan MIKA bisa melonjak 9,2% hingga menyentuh Rp 5,32 triliun pada akhir 2025, menunjukkan optimisme kuat dari kedua analis terhadap prospek masa depan perseroan.
Dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan dan strategi ekspansi yang jelas, James Stanley Widjaja merekomendasikan “beli” saham MIKA dengan target harga Rp 3.300 per saham. Sementara itu, Andre Suntono juga menyarankan “beli” MIKA dengan target harga yang sedikit lebih konservatif, yaitu Rp 3.100 per saham, memperkuat sentimen positif pasar terhadap prospek PT Mitra Keluarga Karyasehat.
Ringkasan
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) gencar melakukan ekspansi dengan membuka rumah sakit baru, termasuk Rumah Sakit Kasih di Lemahabang pada kuartal II-2025 dan rumah sakit Mitra Keluarga di Jawa Timur pada kuartal III. Analis memproyeksikan peningkatan margin kotor, EBITDA, dan laba bersih MIKA akibat ekspansi ini, serta rencana pembukaan dua rumah sakit dan dua Pusat Unggulan (CoE) onkologi pada tahun 2026.
MIKA mencatatkan pendapatan Rp 2,6 triliun dan laba bersih Rp 639,7 miliar pada semester pertama 2025. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan MIKA mencapai Rp 5,26 triliun hingga Rp 5,32 triliun pada akhir 2025, dan merekomendasikan “beli” saham MIKA dengan target harga antara Rp 3.100 hingga Rp 3.300 per saham.