Muhaimin Evaluasi Setahun: Gebrakan Pendidikan & UMKM Dongkrak Ekonomi?

Setelah satu tahun menjalankan mandatnya, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Muhaimin Iskandar menegaskan komitmennya dalam memerangi kemiskinan melalui dua pilar utama: pendidikan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Muhaimin Iskandar secara tegas menyatakan bahwa pemberdayaan adalah instrumen krusial untuk memutus siklus kemiskinan, dengan fokus utama pada reformasi sistem pendidikan nasional.

Muhaimin Iskandar menekankan visi transformatifnya, menyatakan, “Pendidikan harus menjadi mata rantai yang memutus kemiskinan.” Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menyerukan agar kurikulum dan tata kelola pendidikan nasional diarahkan secara fundamental pada pemberdayaan. Tujuannya jelas: menghasilkan lulusan yang tidak hanya mandiri, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dan sesuai dengan dinamika kebutuhan dunia kerja. Keterlibatan aktif dari industri dan pelaku usaha, tambahnya, sangat esensial dalam merumuskan kurikulum yang benar-benar adaptif terhadap tuntutan pasar saat ini dan di masa depan.

Bergeser ke pilar berikutnya, Muhaimin juga menyoroti urgensi pembaruan data sosial ekonomi tunggal yang berkelanjutan. Kemenko PM, yang bertanggung jawab sebagai pelaksana Instruksi Presiden Nomor 4 mengenai penunggalan data, secara proaktif mendorong Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan pembaruan data secara terus-menerus. Hal ini krusial untuk memastikan penanganan kemiskinan dapat dilakukan dengan lebih akurat dan efektif. “Data sosial ekonomi bersifat dinamis. Karena itu, pembaruan data harus dilakukan terus-menerus agar sasaran pembangunan lebih tepat dan efisien,” tegas Muhaimin, menggarisbawahi bahwa informasi yang valid adalah fondasi bagi kebijakan yang tepat sasaran.

Di sektor ekonomi, Kemenko PM fokus pada peningkatan daya saing UMKM. Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa sudah saatnya produk UMKM di Indonesia memenuhi standar internasional, bukan hanya untuk bersaing di pasar domestik, tetapi juga untuk menembus kancah global. Visi ini diungkapkan dalam pernyataannya, “UMKM harus naik kelas dengan standar dan kualitas global. Melalui pelatihan dan pendampingan, produk UMKM bisa menembus pasar internasional.”

Untuk mencapai target ambisius ini, Kemenko PM telah merumuskan tiga arah strategis utama dalam penguatan UMKM. Pertama, pembenahan regulasi yang mendukung pertumbuhan dan inovasi. Kedua, peningkatan mutu dan kualitas produk agar mampu bersaing secara global. Ketiga, modernisasi sistem pemasaran dan produksi yang berbasis teknologi digital, membuka jalan bagi UMKM untuk beradaptasi dengan era ekonomi digital.

Ringkasan

Kemenko PM di bawah Muhaimin Iskandar fokus memerangi kemiskinan melalui pendidikan dan pengembangan UMKM. Pendidikan diharapkan menjadi pemutus rantai kemiskinan dengan kurikulum yang relevan dengan dunia kerja, melibatkan industri dan pelaku usaha. Pembaruan data sosial ekonomi secara berkelanjutan juga menjadi prioritas untuk memastikan penanganan kemiskinan yang akurat dan efektif.

Di sektor ekonomi, peningkatan daya saing UMKM menjadi fokus utama, dengan target produk UMKM memenuhi standar internasional. Tiga strategi utama yang diusung meliputi pembenahan regulasi, peningkatan mutu produk, dan modernisasi sistem pemasaran serta produksi berbasis teknologi digital, sehingga UMKM dapat bersaing di pasar global.