Ifonti.com – Wall Street mengawali perdagangan Kamis (20/11/2025) dengan lonjakan signifikan. Reli saham teknologi, dipicu oleh kinerja cemerlang Nvidia, berhasil meredakan kekhawatiran pasar terkait potensi gelembung AI. Selain itu, laporan ketenagakerjaan bulan September yang menunjukkan ketahanan ekonomi AS turut menjadi sentimen positif.
Menurut laporan Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 428,7 poin atau 0,93% pada pembukaan, mencapai level 46.567,51. S&P 500 juga mengalami penguatan sebesar 95,8 poin atau 1,44%, bertengger di posisi 6.737,93. Sementara itu, Nasdaq Composite melesat paling tinggi, yakni 492,8 poin atau 2,18%, mencapai 23.057,00 saat bel pembukaan berdering.
Penguatan Yield AS Dorong Outflow Asing di SBN Meningkat
Saham-saham teknologi menjadi motor penggerak utama penguatan pasar. Kinerja solid yang dibukukan Nvidia berhasil menenangkan investor yang sebelumnya khawatir akan gelembung AI. Di sisi lain, pasar juga mencermati dengan seksama laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan September.
Nvidia sendiri mengalami lonjakan sebesar 5,1% dalam perdagangan pra-pasar. Perusahaan teknologi paling bernilai di dunia ini memproyeksikan penjualan yang melampaui estimasi analis untuk tiga bulan terakhir tahun ini. Selain itu, Nvidia juga berhasil membukukan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi.
CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam pertemuan dengan analis, menepis kekhawatiran terkait AI. Ia menyatakan, “Kami melihat sesuatu yang sangat berbeda.”
Reli saham teknologi berkapitalisasi besar yang terjadi selama setahun terakhir sebelumnya mulai kehilangan momentum. Investor menjadi lebih waspada terhadap potensi gelembung AI.
Kekhawatiran seputar prospek monetisasi teknologi, pola belanja berulang di sektor ini, serta penerbitan utang, telah memberikan tekanan pada pasar.
Aksi Jual Membesar, Pasar Kripto Dibayangi Bear Market hingga 2026
Nasdaq sempat mengalami penurunan tajam dari puncak Oktober, sementara saham Nvidia terkoreksi lebih dari 12% dari rekor tertingginya.
Hingga penutupan perdagangan Rabu, S&P 500 telah turun hampir 3% sepanjang bulan November, sementara Nasdaq melemah hampir 5%.
Sementara itu, data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS kembali meningkat pada bulan September. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih lesu.
“Masalahnya, laporan ini sudah ketinggalan dan laporan berikutnya baru akan keluar setelah pertemuan The Fed pada Desember,” ujar Art Hogan, Chief Market Strategist di B Riley Wealth.
“Ini membuat The Fed berada dalam posisi sulit dan kecil kemungkinan meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga.”
Para pelaku pasar tetap mempertahankan ekspektasi bahwa The Fed akan melewati pemangkasan suku bunga pada bulan Desember, meskipun terjadi sedikit penurunan probabilitas setelah rilis data tersebut.
Pizza Hut (PZZA) Optimistis Kinerja Cemerlang pada 2026, Cek Rekomendasi Sahamnya
Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Rabu menyatakan tidak akan merilis laporan bulan Oktober, tetapi akan menggabungkan data nonfarm payrolls Oktober dengan November.
Hal ini disebabkan penutupan pemerintahan AS baru-baru ini menghambat pengumpulan data untuk survei rumah tangga.
Data tenaga kerja September dirilis sehari setelah risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed menunjukkan bahwa komite masih terpecah mengenai perlunya pemangkasan suku bunga.
Sedikitnya lima pejabat The Fed dijadwalkan menyampaikan pernyataan di hadapan publik hari ini.
Ringkasan
Wall Street dibuka dengan kenaikan signifikan didorong oleh reli saham teknologi, terutama Nvidia, yang meredakan kekhawatiran tentang gelembung AI. Laporan ketenagakerjaan bulan September yang menunjukkan ketahanan ekonomi AS juga memberikan sentimen positif. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan pada pembukaan perdagangan.
Kinerja Nvidia yang solid dan proyeksi penjualan yang melampaui ekspektasi analis menjadi katalis utama penguatan saham teknologi. Meskipun data pertumbuhan lapangan kerja AS bulan September meningkat, tingkat pengangguran juga naik, menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih lesu. Pasar tetap memperkirakan The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada bulan Desember.