Pakuwon Jati (PWON) Hadapi Tantangan Daya Beli, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ifonti.com – JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan kinerja yang gemilang pada semester pertama tahun 2025. Dengan fondasi yang kuat, prospek kinerja PWON di semester kedua diproyeksikan akan tetap positif, terutama ditopang oleh kontribusi pendapatan berulang (recurring income) yang konsisten.

Emiten pengembang properti ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada kuartal kedua tahun 2025, menunjukkan peningkatan signifikan 16,9% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Akumulasi pendapatan Pakuwon Jati untuk semester pertama 2025 pun mencapai Rp 3,4 triliun, tumbuh 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kekuatan utama terletak pada pendapatan berulang PWON yang melonjak 10,0% secara tahunan menjadi Rp 2,7 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan impresif 12,4% pada segmen pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen servis. Di sisi lain, pendapatan real estat menunjukkan penurunan 16,3%, sebuah kondisi yang dijelaskan oleh adanya penurunan pengakuan properti residensial pada periode tersebut.

Ekspansi, Suku Bunga dan Kinerja yang Solid Bikin Saham PWON Kian Menarik

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, memberikan pandangan optimis mengenai prospek saham PWON. Menurutnya, kinerja emiten tetap stabil dan akan terus didorong oleh segmen residensial premium serta aliran pendapatan berulang yang kuat dari lini usaha ritel, apartemen, dan hotel. Optimisme pasar juga diperkuat oleh target pertumbuhan marketing sales PWON sebesar 20% secara tahunan, yang menjadi salah satu katalis utama.

Meskipun demikian, Ekky juga menyoroti tantangan potensial berupa perlambatan permintaan di segmen menengah bawah. Namun, dia melihat adanya angin segar dari potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). Penurunan suku bunga ini diproyeksikan akan menjadi katalis positif penting yang dapat mengurangi biaya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), memperluas akses bagi pembeli, dan berpotensi menghidupkan kembali permintaan di pasar properti segmen menengah. Kondisi ini memberikan peluang strategis bagi Pakuwon Jati untuk menjaga momentum pertumbuhannya hingga akhir tahun.

Senada, Kevin Halim, Analis Maybank Sekuritas, memprediksi bahwa kinerja PWON di semester kedua akan menunjukkan perbaikan. Prediksi ini didasarkan pada rencana peluncuran proyek apartemen baru di Kota Kasablanka yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pre-sales di paruh kedua tahun ini. Kevin juga memperkirakan bahwa kinerja pendapatan berulang dari mall dan hotel akan tetap solid.

Pakuwon Jati (PWON) Resmikan Groundbreaking Pakuwon Mall Semarang

Meski prospek cerah, Kevin mengidentifikasi tantangan utama berupa kondisi oversupply pada segmen apartemen. Oleh karena itu, PWON dinilai perlu menghadirkan nilai jual yang unik dan berbeda untuk apartemen yang akan diluncurkan di Kota Kasablanka pada semester kedua, agar mampu menarik minat para pembeli properti, khususnya end user. Lebih lanjut, Kevin juga meyakini bahwa pemangkasan suku bunga BI akan menjadi katalis positif yang signifikan, berdampak baik terhadap penjualan properti oleh Pakuwon Jati, terutama untuk mendukung rencana peluncuran apartemen di Kota Kasablanka.

Dari sisi rekomendasi investasi, Ekky Topan menilai saham PWON masih sangat menarik untuk dikoleksi dengan strategi beli (buy), terutama untuk horizon jangka panjang. Ia memperkirakan target harga di kisaran Rp 500 – Rp 520 per saham, sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga dan potensi rebound permintaan properti. Senada, Kevin Halim juga merekomendasikan beli (buy) untuk saham PWON dengan target harga yang lebih tinggi, yaitu Rp 580 per saham.