JAKARTA – Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, atau The Fed, Christopher Waller, sekali lagi menyuarakan dukungannya untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang. Penegasan ini didasarkan pada kekhawatiran akan pelemahan pasar tenaga kerja serta dampak kebijakan moneter yang kian memberatkan konsumen berpenghasilan rendah dan menengah.
Dalam pidatonya yang berjudul “The Case for Continuing Rate Cuts” di London, Waller menekankan bahwa langkah pemangkasan suku bunga tambahan akan menjadi strategi manajemen risiko yang bijak bagi Federal Open Market Committee (FOMC). Ia berargumen bahwa ancaman percepatan inflasi atau lonjakan ekspektasi inflasi saat ini berada pada level rendah, terutama mengingat tanda-tanda pelemahan yang nyata dalam permintaan tenaga kerja.
Christopher Waller secara eksplisit menyatakan, “Dengan inflasi inti yang mendekati target FOMC dan bukti bahwa pasar tenaga kerja melemah, saya mendukung pemangkasan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan Desember.” Pernyataan penting ini disampaikan dalam pidatonya di Society of Professional Economists Annual Dinner, seperti dikutip dari Bloomberg pada Selasa, 18 November 2025.
Lebih lanjut, Waller menyoroti bahwa perhatian utamanya kini tertuju pada dinamika pasar tenaga kerja. Setelah periode pelemahan yang berlangsung selama berbulan-bulan, ia menilai kecil kemungkinan laporan pekerjaan bulan September atau data ekonomi lainnya dalam beberapa minggu ke depan akan mengubah keyakinannya akan perlunya pemangkasan suku bunga tambahan.
Laporan ketenagakerjaan untuk bulan September sendiri dijadwalkan akan dirilis pada Kamis pekan ini, menyusul penundaan yang terjadi akibat shutdown pemerintah federal sebelumnya.
: : Pejabat The Fed Adriana Kugler Mundur Imbas Skandal Trading Saham
Christopher Waller juga menyoroti tekanan signifikan yang dihadapi rumah tangga akibat tingginya biaya kredit, baik untuk kepemilikan rumah maupun pinjaman kendaraan. Selain itu, ia mencermati bahwa reli harga saham yang didorong oleh optimisme seputar kecerdasan buatan (AI) belum sepenuhnya termanifestasi dalam penciptaan lapangan kerja yang substansial.
Sebagai salah satu anggota FOMC yang dikenal memiliki pandangan dovish, Waller memang kerap berbeda haluan dengan mayoritas pejabat The Fed lainnya, termasuk seruannya untuk pemangkasan suku bunga lebih awal pada tahun ini.
: : Pelonggaran Kuantitatif The Fed Diproyeksi Picu Reli Aset Kripto
Pernyataan Christopher Waller yang terbaru ini semakin mempertegas adanya perbedaan pandangan yang kian mendalam di antara para pembuat kebijakan The Fed, memisahkan kubu yang mengkhawatirkan risiko inflasi yang persisten dengan kubu yang memprioritaskan pelemahan pasar tenaga kerja.
Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin bulan lalu — sebuah langkah kedua berturut-turut yang mencerminkan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja — Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya telah menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember bukanlah keputusan yang pasti.
Serangkaian komentar bernada hawkish dari beberapa pejabat The Fed baru-baru ini turut menekan ekspektasi pasar. Probabilitas pemangkasan suku bunga di bulan Desember, yang sebelumnya hampir mencapai 100% sebelum pertemuan Oktober, kini telah anjlok hingga sekitar 40%, berdasarkan data kontrak futures federal funds.
Waller, yang ditunjuk sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020, juga dikenal sebagai salah satu dari lima kandidat yang dipertimbangkan oleh Gedung Putih untuk mengisi posisi Ketua The Fed, setelah masa jabatan Jerome Powell berakhir pada Mei.
Dengan pertemuan FOMC berikutnya yang dijadwalkan pada 9–10 Desember 2025, Christopher Waller kembali menekankan pandangannya: “Pemangkasan suku bunga Desember akan memberikan perlindungan tambahan terhadap potensi pelemahan lebih tajam di pasar tenaga kerja dan membawa kebijakan moneter menuju posisi yang lebih netral.”