JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah mengukuhkan peringkat idA- dengan proyeksi stabil untuk PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA). Penetapan peringkat ini menjadi cerminan dari pengelolaan operasional CSRA yang solid, profil keuangan perusahaan yang relatif kuat, serta stabilitas permintaan akan minyak sawit di pasar.
Dalam riset yang dipublikasikan pada 13 Oktober 2025, Analis Pefindo Adib Yasa menjelaskan bahwa peringkat idA- ini dibatasi oleh beberapa faktor. Ketergantungan perusahaan yang tinggi terhadap pasokan tandan buah segar (TBS) dari pihak ketiga, tingkat integrasi vertikal yang masih terbatas, serta eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas dan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan menjadi poin-poin yang perlu diperhatikan. Namun, Pefindo mengisyaratkan potensi kenaikan peringkat apabila CSRA berhasil memperkuat usahanya secara substansial melalui peningkatan area tanam dan tingkat integrasi vertikalnya, sembari tetap menjaga profil leverage keuangan yang konservatif.
Sebaliknya, peringkat CSRA dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA perusahaan menunjukkan kinerja yang signifikan di bawah target yang ditetapkan. Potensi penurunan ini juga dapat terjadi apabila peningkatan utang melebihi proyeksi, yang pada gilirannya dapat melemahkan kapasitas CSRA dalam memenuhi kewajiban keuangannya.
Sebagai pemain utama di sektor perkebunan, CSRA merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah strategis Sumatra Utara dan Sumatra Selatan. Perusahaan mengelola total landbank seluas 22.915 hektar (ha) melalui lima entitas anak. Entitas tersebut meliputi PT Cisadane Sawit Raya Tbk (7.489 ha), PT Samukti Karya Lestari (7.229 ha), PT Sukses Sawit Gasing (2.581 ha), PT Abiputra Bina Inter (999 ha), PT Daya Agro Lestari (3.530 ha), dan PT Ina Zefanya Ataya, dengan total area tertanam mencapai 1.087 ha. Didirikan pada tahun 1983, perusahaan ini juga mengoperasikan dua pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi mencapai 75 ton TBS per jam.
Per 30 Juni 2025, struktur kepemilikan saham CSRA didominasi oleh PT Verdan Sawit Lestari sebesar 38% dan PT Sapta Sawit Lestari sebesar 38%. Sementara itu, PT Sawit Inti Perkasa memegang 4% saham, dan sisanya 20% dimiliki oleh masyarakat. Pada penutupan perdagangan Senin (13/10), harga saham CSRA ditutup naik 2,89% pada level Rp 890 per saham.
Cisadane Sawit Raya (CSRA) Bagi Dividen Interim Rp 12,2 per Saham, Cek Jadwalnya