
Ifonti.com – JAKARTA. Peta persaingan bisnis industri telekomunikasi diproyeksi masih tetap tinggi. Persaingan harga hingga tantangan meningkatkan rata-rata pendapatan per pengguna atau ARPU (Average Revenue Per User) masih akan mewarnai lanskap bisnis telekomunikasi.
Sejumlah analis memberikan rekomendasi saham emiten telekomunikasi. Simak ulasan lengkap rekomendasi saham sektor telekomunikasi.
1. PT Indosat Tbk (ISAT)
ISAT mengantongi pendapatan Rp 41,16 triliun sepanjang Januari – September 2025, turun 1,55% secara year on year (yoy). Hal ini akibat pos pendapatan selular dan telekomunikasi tetap yang minus masing-masing dari Rp 35,23 triliun menjadi Rp 34,55 triliun dan Rp 670,08 miliar menjadi Rp 603,98 miliar.
ISAT berkolaborasi dengan Qualcomm (perusahaan asal Amerika Serikat) untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi jaringan. Melalui penerapan Qualcomm® Dragonwing™ RAN Automation Suite, Indosat memanfaatkan kemampuan artificial intelligence (AI) dari Qualcomm Technologies untuk mengoptimalkan operasi jaringan, menekan biaya operasional, serta memberikan layanan bagi para pelanggan.
Secara Teknikal, IHSG Berpeluang Menguat pada Senin (15/12), Saham Apa yang Menarik?
Indosat kini melayani lebih dari 285 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Hingga kuartal ketiga 2025, Indosat mengoperasikan lebih dari 208.000 BTS 4G, tumbuh 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya, serta mempercepat pembangunan BTS 5G yang kini telah mencapai 1.404 titik.
Perluasan jaringan ini menjadi tulang punggung misi Indosat dalam menghadirkan konektivitas digital bagi Masyarakat. Selaras dengan strategi investasi berkelanjutan, sekitar 79,5% dari total belanja modal dialokasikan untuk penguatan jaringan seluler guna mengimbangi peningkatan kebutuhan data yang terus tumbuh.
Rekomendasi: Buy
Target harga: Rp 2.500
Muhammad Thoriq Fadilla, Bumiputera Sekuritas
2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 109,61 triliun sepanjang Januari – September 2025, turun 2,31% secara year on year (yoy). Laba bersih TLKM juga turun 10,69% yoy menjadi Rp 15,78 triliun per September 2025.
Telkom resmi memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas pemisahan (spin-off) sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang dikenal dengan InfraNexia.
Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga, Begini Proyeksi Rupiah Senin (15/12)
Inisiatif pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity menjadi entitas baru merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 yang strategis bagi Telkom guna menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia. InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (12/12/2025) menyetujui penugasan yang diberikan pemerintah untuk mengoperasikan dan menjaga layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama periode peralihan sampai dengan PDN pemerintah beroperasi secara penuh.
Telkom akan berfokus pada peningkatan keunggulan operasional dan layanan, penguatan tata kelola, serta optimalisasi efisiensi modal. Serta melakukan strategi konsolidasi dan penataan portofolio bisnis.
Rekomendasi: Hold
Target harga: Rp 3.700
Harry Su, Samuel Sekuritas Indonesia
3. PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)
EXCL membukukan pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun per September 2025, naik 20,44% secara year on year (yoy). Namun demikian, EXCL masih mencatat rugi mencapai Rp 2,6 triliun per September 2025. Ini berbalik dari laba bersih sebesar Rp 1,31 triliun, sebelum terjadinya merger.
Manajemen EXCLmenyampaikan pada kuartal III-2025 merupakan fase penting bagi XLSmart dalam mewujudkan nilai dari konsolidasi dan integrasi pasca merger.
EXCL terus berupaya memperluas area layanan SMARTFREN di sejumlah daerah di Indonesia. Efektivitas strategi monetisasi dan fokus pada pertumbuhan yang berkualitas dilakukan demi mencapai basis pelanggan yang kokoh serta peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna.
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas pada Senin (15/12), Cek Rekomendasi Saham Emiten Ini
Manajemen menyampaikan bahwa proses integrasi jaringan berjalan sesuai rencana, dengan implementasi integrasi dan percepatan penggelaran jaringan yang mendorong perluasan cakupan sekaligus peningkatan kualitas layanan.
Rekomendasi: Buy
Target harga: Rp 4.100
Abida Massi Armand, BRI Danareksa Sekuritas