Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Kamis (7/8)

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (6/8/2025) dengan pelemahan tipis. Indeks acuan ini terkoreksi 11,43 poin atau 0,15%, dan ditutup pada level 7.503,75.

Menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penurunan IHSG pada hari itu terjadi di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mayoritas bursa regional Asia yang juga menguat. Herditya menilai, pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (6/8) didominasi oleh tekanan dari saham-saham sektor perbankan, terutama bank-bank berkapitalisasi besar (big banks) yang mengalami koreksi.

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mencatat bahwa IHSG ditutup melemah setelah sepanjang perdagangan Rabu (6/8) bergerak fluktuatif dalam kisaran sempit, bergantian di teritori positif dan negatif.

Dalam kinerja sektoral, saham sektor consumer noncyclical mencatatkan koreksi paling dalam, sementara saham sektor basic material berhasil membukukan kenaikan tertinggi. Koreksi IHSG juga tak lepas dari sentimen domestik, termasuk data indeks harga rumah pada kuartal II-2025 yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan.

Data tersebut tumbuh 0,9% secara tahunan (YoY), lebih rendah dari 1,07% YoY pada kuartal I-2025. Pertumbuhan ini menjadi yang terkecil sejak tahun 2003, diduga kuat akibat penurunan daya beli masyarakat dan peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama terlihat pada pertumbuhan harga rumah berukuran kecil yang paling lambat.

Dari sisi analisis teknikal, Valdy menyoroti bahwa indikator MACD telah membentuk death cross dengan histogram negatif. Meskipun indikator Stochastic RSI mendekati area oversold, belum ada indikasi kuat akan pembalikan arah. Selain itu, indikator Accumulation/Distribution masih menunjukkan adanya fase distribusi di pasar.

Menatap perdagangan Kamis (7/8/2025), Herditya memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi dengan level support di 7.487 dan resistance di 7.559. Valdy menambahkan, secara teknikal IHSG diperkirakan masih akan bergerak cenderung sideways dalam kisaran 7.450-7.550.

Sejumlah sentimen global dan domestik akan menjadi perhatian investor. Dari China, rilis data surplus neraca perdagangan bulan Juli 2025 diperkirakan menurun menjadi US$103,4 miliar dari US$114,77 miliar sebelumnya. Sementara itu, dari Inggris, investor akan menantikan keputusan Bank of England yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 4% dari 4,25%. Di Amerika Serikat, data initial jobless claims pekan lalu diperkirakan sedikit meningkat menjadi 220 ribu dari 218 ribu pada pekan sebelumnya. Di dalam negeri, perhatian akan tertuju pada rilis data cadangan devisa bulan Juli 2025.

Rekomendasi Saham

Untuk perdagangan Kamis (7/8/2025), Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan (top picks), antara lain: ERAA, BRMS, PGAS, AKRA, dan ISAT. Di sisi lain, Herditya dari MNC Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham ANTM dengan target harga Rp3.110-Rp3.320, BKSL di kisaran Rp175-Rp187, serta MLPL pada target harga Rp124-Rp130.

Ringkasan

IHSG ditutup melemah pada perdagangan Rabu (6/8/2025) sebesar 0,15% ke level 7.503,75. Penurunan ini terjadi meskipun nilai tukar rupiah menguat dan mayoritas bursa regional Asia menguat. Tekanan terutama berasal dari saham-saham perbankan berkapitalisasi besar (big banks) dan sektor consumer noncyclical.

Untuk perdagangan Kamis (7/8/2025), IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways dalam kisaran 7.450-7.550. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ERAA, BRMS, PGAS, AKRA, dan ISAT, sementara MNC Sekuritas merekomendasikan ANTM, BKSL, dan MLPL untuk dicermati.