Rekomendasi Saham Sawit 2024: AALI, DSNG, NSSS, TAPG Potensi Cuan!

Ifonti.com, JAKARTA. Prospek cerah menyelimuti kinerja emiten perkebunan kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO), yang diperkirakan akan tetap menguntungkan hingga akhir tahun, didorong oleh tren kenaikan harga komoditas ini. Geliat pasar CPO menarik perhatian para investor, dan sejumlah analis terkemuka telah merilis rekomendasi saham di sektor yang menjanjikan ini. Mari kita telaah lebih dalam ulasan dan rekomendasi saham emiten perkebunan sawit pilihan.

1. PT Astra Agro Lestari (AALI)

PT Astra Agro Lestari (AALI) menunjukkan performa yang beragam di tahun 2025. Meskipun laba inti (core NP) pada kuartal III-2025 tercatat sedikit menurun 3% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 411 miliar, namun kinerja sembilan bulan pertama tahun ini sangat impresif, dengan laba bersih melonjak 71% secara tahunan (YoY) mencapai Rp 1,2 triliun. Lebih lanjut, pendapatan bersih perseroan turut mencatat pertumbuhan signifikan 35,8% dari tahun sebelumnya, mencapai Rp 22,11 triliun hingga kuartal III-2025. Kendati demikian, AALI menghadapi tantangan potensial dari regulasi lahan kehutanan yang baru, yang dapat membebankan denda hingga Rp 2,7 triliun, dengan asumsi luas lahan sengketa mencapai 10,8 ribu hektare. Risiko lainnya yang patut dicermati meliputi perubahan regulasi, hambatan operasional, serta fluktuasi harga CPO. Berdasarkan analisis Halima Yefany dan Aurelia Barus dari Indo Premier Sekuritas pada riset 30 Oktober 2025, rekomendasi untuk AALI adalah Hold dengan target harga Rp 7.900.

AALI Chart by TradingView

2. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menunjukkan kinerja keuangan yang solid, meskipun dengan variasi. Pada kuartal III-2025, pendapatan DSNG tercatat Rp 2,9 triliun, mengalami penurunan 15,8% secara kuartalan (QoQ) namun berhasil tumbuh 16,0% secara tahunan (YoY). Secara kumulatif, pendapatan hingga September 2025 mencapai Rp 8,9 triliun, meningkat 24,7% YoY. Serupa, laba bersih kuartal III-2025 sebesar Rp 401,1 miliar turun 26,7% QoQ, namun menguat 12,4% YoY. Kinerja sembilan bulan pertama tahun 2025 pun sangat baik, dengan laba bersih perseroan melonjak 53% YoY hingga mencapai Rp 1,3 triliun. Prospek DSNG diperkirakan akan semakin cerah, ditopang oleh kenaikan harga CPO global dan pasokan yang ketat. Namun, investor perlu mewaspadai risiko terkait volume produksi dan harga jual rata-rata (ASP) yang mungkin lebih rendah dari perkiraan, serta potensi gangguan pada hasil panen. Raka Junico dari MNC Sekuritas, dalam risetnya pada 29 Oktober 2025, merekomendasikan Buy untuk saham DSNG dengan target harga Rp 1.900.

DSNG Chart by TradingView

3. PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS)

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) mencatatkan lonjakan kinerja yang luar biasa. Pendapatan perseroan pada kuartal III-2025 melonjak drastis 41,4% YoY mencapai Rp 545 miliar. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam penjualan CPO sebesar 35% YoY menjadi Rp 460 miliar, serta penjualan inti sawit yang melesat 90,7% YoY mencapai Rp 85 miliar, seiring dengan menguatnya harga komoditas. Secara kumulatif, pendapatan untuk sembilan bulan pertama 2025 juga menunjukkan pertumbuhan fantastis 56,2% YoY menjadi Rp 1,492 triliun. Efisiensi biaya juga menjadi faktor pendorong, terlihat dari penurunan pengeluaran pupuk sebesar 19,9% YoY pada kuartal III-2025, yang mendorong margin laba kotor (GPM) naik menjadi 55,6% dari 42,8% pada kuartal III-2024. Hasilnya, laba bersih NSSS melonjak signifikan 112% YoY menjadi Rp 240 miliar, dan secara kumulatif, laba bersih sembilan bulan pertama mencapai Rp 554,1 miliar, meroket 309% YoY. Juan Harahap dan Ahnaf Yassar dari Samuel Sekuritas, dalam riset 23 Oktober 2025, merekomendasikan Buy untuk saham NSSS dengan target harga Rp 550.

NSSS Chart by TradingView

4. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Kinerja finansial PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Pendapatan TAPG berhasil mencapai Rp 8,21 triliun hingga September 2025, meningkat 31,5% secara tahunan (YoY). Pencapaian impresif ini didorong oleh performa solid dari segmen operasional utama dan kontribusi penjualan yang konsisten. Selain itu, laba bersih perseroan turut melonjak signifikan menjadi Rp 2,78 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, jauh melampaui Rp 1,68 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun 2024. Peningkatan profitabilitas ini disokong oleh kenaikan laba usaha serta kontribusi yang lebih tinggi dari entitas joint venture (JV) dan entitas asosiasi. Aditya Prayoga dari Phintraco Sekuritas, dalam riset 29 Oktober 2025, memberikan rekomendasi Hold untuk saham TAPG dengan target harga Rp 1.700.

TAPG Chart by TradingView

Ringkasan

Artikel ini membahas rekomendasi saham di sektor perkebunan kelapa sawit (CPO) untuk tahun 2024, dengan menyoroti empat emiten potensial: AALI, DSNG, NSSS, dan TAPG. Analis memberikan rekomendasi berdasarkan kinerja keuangan masing-masing perusahaan hingga kuartal III-2025, yang menunjukkan variasi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Faktor-faktor seperti harga CPO global, volume produksi, dan efisiensi biaya juga dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi beli atau tahan (hold) dengan target harga yang telah ditetapkan.

Secara spesifik, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan *Hold* untuk AALI dengan target Rp 7.900. MNC Sekuritas merekomendasikan *Buy* untuk DSNG dengan target Rp 1.900. Samuel Sekuritas merekomendasikan *Buy* untuk NSSS dengan target Rp 550. Terakhir, Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi *Hold* untuk TAPG dengan target Rp 1.700. Investor disarankan untuk mempertimbangkan faktor risiko seperti regulasi, operasional, dan fluktuasi harga CPO sebelum membuat keputusan investasi.