Rupiah Anjlok! Jisdor Tembus Rp 16.438/USD

Ifonti.com  JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah pada perdagangan Kamis, 4 September 2025. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 16.438 per USD, menunjukan pelemahan sebesar 0,08% dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.424 per USD.

Pergerakan rupiah di Jisdor BI selaras dengan pergerakan di pasar spot. Di pasar spot, rupiah berakhir di angka Rp 16.425 per USD, mengalami penurunan 0,06% dari posisi Rp 16.416 per USD pada Rabu, 3 September 2025. Pelemahan ini sejalan dengan tren regional, di mana mayoritas mata uang Asia juga menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS.

Pada pukul 15.00 WIB, won Korea mencatatkan pelemahan terdalam di antara mata uang Asia lainnya, mencapai 0,24%. Disusul oleh yen Jepang (0,19%), ringgit Malaysia (0,16%), rupee India (0,10%), dolar Singapura (0,08%), dan baht Thailand (0,07%). Rupiah sendiri tercatat melemah 0,06% terhadap dolar AS.

Sebaliknya, beberapa mata uang Asia lainnya justru menguat terhadap dolar AS. Peso Filipina mengalami penguatan signifikan sebesar 0,44%, diikuti oleh dolar Taiwan (0,08%). Dolar Hong Kong dan yuan China masing-masing menunjukan pelemahan tipis, sebesar 0,04% dan 0,03%.

Kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia juga tercermin dari indeks dolar. Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap mata uang-mata uang utama dunia, naik menjadi 98,28, meningkat dari 98,14 pada hari sebelumnya. Hal ini menunjukkan penguatan dolar AS secara global, yang turut memengaruhi pelemahan rupiah.

Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,06% ke Rp 16.425 per Dolar AS pada Kamis (4/9/2025)

Ringkasan

Rupiah melemah terhadap dolar AS pada Kamis, 4 September 2025. Berdasarkan Jisdor Bank Indonesia, rupiah ditutup di Rp 16.438 per USD, turun 0,08% dari penutupan sebelumnya. Pelemahan ini juga terlihat di pasar spot, dengan rupiah berada di Rp 16.425 per USD, turun 0,06%.

Pelemahan rupiah sejalan dengan tren regional, di mana mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Kenaikan indeks dolar AS, yang mengukur nilai tukar dolar terhadap mata uang utama dunia, turut berkontribusi pada pelemahan rupiah. Beberapa mata uang Asia lainnya, seperti Peso Filipina dan dolar Taiwan, justru menguat terhadap dolar AS.