Ifonti.com, JAKARTA – Rupiah kembali tertekan di pasar spot hari ini. Pada penutupan perdagangan Selasa (18/11/2025), nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.751 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pergerakan ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,09% dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.736 per dolar AS. Level ini merupakan titik terlemah rupiah sejak akhir April 2025.
Sentimen negatif juga melanda sebagian besar mata uang Asia. Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang regional mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia mencatatkan penurunan terdalam di Asia dengan koreksi sebesar 0,43%, diikuti oleh won Korea Selatan yang tergerus 0,42%.
Saham SOHO Global (SOHO) Dibuka Lagi Setelah Disuspensi, Ini Kata Analis
Selain ringgit dan won, dolar Taiwan dan peso Filipina juga mengalami tekanan, masing-masing terdepresiasi sebesar 0,12%. Dolar Hong Kong juga tak luput dari pelemahan, tercatat turun 0,11%.
Yuan China pun ikut tergelincir, melemah 0,08%, sementara baht Thailand terkoreksi tipis sebesar 0,06%. Rupee India juga terlihat melemah, namun pergerakannya cenderung stabil.
Di tengah tekanan yang melanda sebagian besar mata uang Asia, yen Jepang justru menjadi bintang dengan penguatan tertinggi, melonjak 0,14% terhadap dolar AS. Dolar Singapura juga menunjukkan resistensinya dengan menguat tipis 0,02% terhadap the greenback pada sore hari ini.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah dan menyentuh level Rp 16.751 pada penutupan perdagangan Selasa, 18 November 2025. Pelemahan ini sebesar 0,09% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi titik terendah rupiah sejak akhir April 2025. Mayoritas mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Ringgit Malaysia mencatatkan penurunan terdalam di Asia, diikuti oleh won Korea Selatan. Sementara itu, yen Jepang justru menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura juga menunjukkan penguatan tipis di tengah tekanan terhadap mata uang regional lainnya.