Ifonti.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menghadapi tekanan, menunjukkan pelemahan tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (5/9/2025). Mata uang Garuda ini dibuka pada level Rp 16.428 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka pembukaan tersebut mencerminkan pelemahan 0,02% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.425 per dolar AS. Sayangnya, tren pelemahan rupiah terus berlanjut hingga menyentuh Rp 16.443 per dolar AS, menempatkannya sebagai mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia pada pagi ini.
Kontras dengan kondisi rupiah, mayoritas mata uang di Asia justru menunjukkan performa yang solid. Hingga pukul 09.29 WIB, hampir seluruh mata uang utama di Asia terpantau menguat terhadap dolar AS, mengukuhkan dominasi positif di pasar.
Kondisi paling cemerlang ditorehkan oleh won Korea Selatan, yang memimpin daftar penguatan dengan melonjak 0,31%. Diikuti ketat oleh dolar Taiwan yang melesat 0,29%, serta yen Jepang yang berhasil terkerek 0,24%.
Performa positif juga diperlihatkan oleh peso Filipina yang terapresiasi 0,2%. Selain itu, dolar Singapura dan baht Thailand juga mencatat kenaikan signifikan, masing-masing menanjak 0,19%.
Rupiah Melemah Dalam Sepekan, Ini Sentimennya untuk Pekan Depan
Di antara penguat lainnya, yuan China berhasil naik tipis 0,08%, sedangkan dolar Hong Kong terlihat menguat paling ringan, hanya sebesar 0,03% terhadap dolar AS pada pagi ini.
Dalam daftar mata uang yang melemah, ringgit Malaysia berada satu tingkat lebih baik dari rupiah. Mata uang Negeri Jiran itu hanya melemah tipis 0,005%, menunjukkan tekanan yang jauh lebih kecil dibandingkan pelemahan rupiah.