Ifonti.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan sinyal positif pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025). Rupiah dibuka menguat signifikan di level Rp 16.615 per dolar Amerika Serikat (AS), menandai awal hari yang cerah bagi mata uang domestik.
Kenaikan ini merefleksikan penguatan tipis 0,12% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya di Rp 16.635 per dolar AS. Penguatan kurs rupiah ini selaras dengan tren yang dominan di pasar mata uang Asia, di mana mayoritas juga menunjukkan kinerja positif terhadap the greenback.
Hingga pukul 09.00 WIB, dinamika pasar valuta asing di Asia terpantau aktif. Dolar Taiwan memimpin penguatan dengan lonjakan impresif 0,19%. Tidak jauh tertinggal, won Korea Selatan juga menunjukkan performa solid dengan kenaikan 0,18%, menambah deretan mata uang yang terapresiasi.
Tren positif ini berlanjut dengan peso Filipina yang terkerek 0,1% dan yen Jepang yang turut terangkat 0,06%. Sementara itu, dolar Singapura juga mengukuhkan apresiasinya sebesar 0,05% terhadap dolar AS.
Lebih lanjut, ringgit Malaysia dan yuan China masing-masing menunjukkan kenaikan 0,03% dan 0,01%. Diikuti oleh dolar Hong Kong yang mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,004%. Di tengah euforia penguatan, baht Thailand menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang terpantau melemah, turun 0,05% terhadap dolar AS, menjadi anomali di antara sesama mata uang regional.
Ringkasan
Pada awal perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025, rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar AS, dibuka pada level Rp 16.615. Kenaikan ini mencerminkan penguatan sebesar 0,12% dibandingkan penutupan hari sebelumnya dan sejalan dengan tren positif di pasar mata uang Asia.
Mayoritas mata uang Asia mengalami apresiasi terhadap dolar AS, dipimpin oleh Dolar Taiwan dan Won Korea Selatan. Beberapa mata uang lain seperti Peso Filipina, Yen Jepang, dan Dolar Singapura juga mencatatkan kenaikan, sementara Baht Thailand menjadi satu-satunya mata uang yang melemah.