Ifonti.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan kinerja positif pada awal perdagangan hari ini. Pada Senin (4/8), rupiah dibuka dengan kuat di level Rp 16.413 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pembukaan ini menandai penguatan signifikan sebesar 0,61% bagi rupiah, dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Jumat (1/8) yang berada di level Rp 16.513 per dolar AS. Pergerakan apresiatif rupiah ini selaras dengan tren yang terjadi pada mayoritas mata uang di Asia.
Hingga pukul 09.01 WIB, tercatat peso Filipina memimpin penguatan di kawasan Asia setelah melonjak 1,03%. Disusul kemudian oleh ringgit Malaysia yang turut melesat sebesar 0,92%.
Selanjutnya, won Korea Selatan dan dolar Taiwan sama-sama menunjukkan kenaikan yang solid, terkerek 0,38%. Sementara itu, dolar Singapura juga terapresiasi sebesar 0,15% terhadap dolar AS.
Tidak ketinggalan, baht Thailand mencatatkan kenaikan 0,12% dan yuan China terpantau menguat 0,09% pada perdagangan pagi ini, melengkapi daftar mata uang yang berhasil menguat di Asia.
Namun, tidak semua mata uang Asia berkinerja positif. Yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pagi ini, setelah terkoreksi 0,22%. Selain itu, dolar Hong Kong juga terlihat melemah tipis 0,004% terhadap the greenback (dolar AS).
Proyeksi Rupiah Senin (4/8): Bergerak di Rp 16.450–Rp 16.575 per Dolar AS
Ringkasan
Pada tanggal 4 Agustus 2025, rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS di level Rp 16.413, mengalami apresiasi sebesar 0,61% dibandingkan penutupan hari Jumat. Penguatan ini sejalan dengan tren positif yang terjadi pada sebagian besar mata uang di Asia, dengan peso Filipina dan ringgit Malaysia memimpin penguatan.
Meskipun demikian, tidak semua mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang tercatat mengalami pelemahan terdalam, sementara dolar Hong Kong juga menunjukkan sedikit penurunan terhadap dolar AS. Proyeksi pergerakan rupiah pada hari tersebut adalah antara Rp 16.450 hingga Rp 16.575 per dolar AS.