Ifonti.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan tren positif pada penutupan perdagangan Senin (1 Desember 2025). Rupiah berhasil menguat tipis 0,07% dan bertengger di level Rp 16.663 per dolar Amerika Serikat (AS). Perolehan ini sedikit lebih baik dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang berada di angka Rp 16.675 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini sejalan dengan sentimen positif yang melanda sebagian besar mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS pada sore hari ini. Yen Jepang memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan sebesar 0,52%. Diikuti oleh baht Thailand yang juga menunjukkan performa solid dengan penguatan 0,44%.
Selain Yen dan Baht, beberapa mata uang Asia lainnya juga turut menguat. Peso Filipina naik 0,16%, diikuti oleh dolar Singapura dengan penguatan serupa 0,16%. Rupiah sendiri mencatatkan penguatan 0,07%, sementara ringgit Malaysia menguat tipis 0,05%, dan yuan China mengakhiri hari dengan penguatan 0,03% terhadap dolar AS.
Namun, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Beberapa mata uang justru mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada perdagangan sore ini. Rupee India menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 0,26%. Dolar Taiwan juga melemah 0,12%, diikuti oleh won Korea yang juga turun 0,12%, serta dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,04%.
Rupiah Spot Menguat 0,07% ke Rp 16.663 per Dolar AS pada Senin (1/12) Siang
Sementara itu, pergerakan indeks dolar, yang merefleksikan kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, menunjukkan penurunan. Indeks dolar berada di angka 99,37, turun dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang berada di 99,45. Penurunan ini mengindikasikan sedikit melemahnya daya tarik dolar AS di pasar global.
Ringkasan
Pada penutupan perdagangan Senin, 1 Desember 2025, rupiah menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,07% terhadap dolar AS, berada di level Rp 16.663. Penguatan ini sejalan dengan sentimen positif di pasar Asia, di mana sebagian besar mata uang kawasan menguat terhadap dolar AS.
Yen Jepang dan baht Thailand memimpin penguatan mata uang Asia. Sementara itu, indeks dolar AS menunjukkan penurunan, mengindikasikan melemahnya daya tarik dolar AS di pasar global. Namun, beberapa mata uang Asia lainnya seperti rupee India, dolar Taiwan, dan won Korea justru mengalami pelemahan terhadap dolar AS.