Nilai tukar Rupiah di pasar spot Jakarta membuka perdagangan Rabu (20/8/2025) pagi dengan tren pelemahan. Pada pukul 09.10 WIB, Rupiah tercatat berada di level Rp 16.323 per dolar Amerika Serikat (AS), menunjukkan penurunan signifikan 0,47% dibandingkan posisi penutup sehari sebelumnya di Rp 16.246 per dolar AS.
Tren pelemahan terhadap dolar AS juga mendominasi pergerakan mata uang lainnya di Asia pada pagi ini. Secara mengejutkan, Rupiah menempati posisi teratas sebagai mata uang dengan pelemahan paling dalam, setara dengan won Korea yang juga terdepresiasi 0,47%. Diikuti oleh peso Filipina yang melemah 0,40%, dan dolar Taiwan dengan penurunan 0,90%. Sementara itu, ringgit Malaysia tercatat melemah 0,12%, dolar Singapura 0,11%, yuan China 0,09%, baht Thailand 0,07%, dan dolar Hong Kong 0,04%.
Di tengah gelombang pelemahan ini, yen Jepang menjadi satu-satunya pengecualian. Mata uang Negeri Sakura tersebut justru menunjukkan penguatan tipis 0,05% terhadap dolar AS pagi ini, menentang tren yang ada.
Kenaikan indeks dolar turut memperkuat tekanan terhadap mata uang global, termasuk Rupiah. Indeks dolar, yang merefleksikan nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, terpantau naik ke level 98,39. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi 98,26 sehari sebelumnya, mengindikasikan penguatan dolar AS secara menyeluruh.