Ifonti.com JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menunjukkan tren pelemahan signifikan pada perdagangan tengah hari ini, Jumat (3/10). Mata uang domestik ini tercatat berada di level Rp 16.621 per dolar Amerika Serikat (AS), menandai tekanan yang berkelanjutan di pasar keuangan.
Pelemahan ini tercatat sebesar 0,14%, lebih rendah dibandingkan posisi penutupan di hari sebelumnya yang berada pada level Rp 16.598 per dolar AS. Kondisi rupiah ini selaras dengan tren yang terjadi pada mayoritas mata uang di Asia, menunjukkan adanya sentimen pasar regional yang serupa.
Hingga pertengahan hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, sejumlah mata uang di kawasan Asia turut tertekan. Yen Jepang memimpin daftar pelemahan dengan anjlok 0,32%, menjadikannya mata uang dengan koreksi terdalam. Menyusul di belakangnya adalah ringgit Malaysia yang juga ambles 0,2% terhadap dolar AS.
Tren negatif ini berlanjut pada won Korea Selatan yang terpantau melemah 0,19%. Selain itu, rupee India dan dolar Singapura sama-sama mencatatkan koreksi sebesar 0,08%, menunjukkan tekanan yang merata di pasar valuta asing regional.
Tak ketinggalan, baht Thailand juga mengalami penurunan sebesar 0,05%, sementara dolar Taiwan menunjukkan pelemahan yang sangat tipis, hanya sebesar 0,003%. Ini menegaskan dominasi sentimen negatif di sebagian besar pasar keuangan Asia.
Kendati demikian, di tengah gejolak pelemahan tersebut, tidak semua mata uang Asia berada dalam tekanan. Peso Filipina justru berhasil mencetak penguatan terbesar di antara rekan-rekannya di Asia, dengan kenaikan signifikan 0,32%.
Tak hanya itu, dolar Hong Kong juga menunjukkan performa positif, menguat tipis 0,02% terhadap the greenback pada perdagangan siang ini. Ini menunjukkan bahwa pergerakan pasar valuta asing di Asia cukup bervariasi.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.617 Per Dolar AS Hari Ini (3/10), Asia Bervariasi