Saham Blue Chip: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Cara Investasi

Di tengah pesatnya pertumbuhan minat investasi di Indonesia, saham telah menjelma menjadi salah satu instrumen favorit masyarakat. Daya tariknya terletak pada kemampuannya untuk dimulai dengan modal yang relatif terjangkau, sembari menawarkan potensi imbal hasil yang signifikan. Dalam lautan pilihan saham yang ada, istilah “saham blue chip” acapkali mencuat sebagai rekomendasi utama. Saham-saham ini dipersepsikan sebagai pilihan investasi yang tidak hanya aman tetapi juga menjanjikan keuntungan stabil bagi beragam profil investor. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham blue chip itu? Jika Anda berencana untuk berinvestasi pada jenis saham ini, ulasan mendalam berikut akan mengupas tuntas seluk-beluknya, dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.

Apa itu Saham Blue Chip (Freepik.com)

Baca juga:

  • Apa itu Saham Blue Chip? Saham Stabil dan Pilihan Terbaik Bagi Investor
  • Saham Bank Blue Chip Melesat Usai BI Turunkan Suku Bunga
  • IHSG Ditutup Menguat 0,24% Dipicu Penguatan Saham Bank Bluechip

Apa Itu Saham Blue Chip?

Secara fundamental, saham blue chip merujuk pada kategori saham yang diterbitkan oleh emiten-emiten dengan kondisi keuangan yang sangat solid dan memiliki arus pendapatan yang stabil. Kerap dijuluki sebagai saham lapis satu, jenis saham ini dicirikan oleh kapitalisasi pasar yang sangat besar, menandakan skala bisnis dan dominasi perusahaan tersebut di industrinya.

Perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam daftar saham blue chip ini menjadi incaran utama para investor. Daya pikatnya tak lain karena reputasi mereka yang sudah teruji serta potensi konsisten dalam menghasilkan imbal hasil jangka panjang yang cenderung stabil.

Menariknya, asal-usul istilah “blue chip” ini berakar dari dunia kasino, di mana kepingan biru memiliki nilai tertinggi. Istilah ini kemudian diadopsi ke dunia pasar modal oleh Oliver Gingold pada kisaran tahun 1923 atau 1924. Saat itu, Gingold yang tengah berada di bursa saham Amerika Serikat mengamati fenomena saham-saham dengan harga fantastis, mencapai USD 200 hingga USD 250 (sekitar Rp3,3 juta hingga Rp4,1 juta pada kurs saat ini), yang secara konsisten menarik perhatian investor besar. Sekembalinya ke kantor, ia kemudian mengusulkan penulisan tentang “blue chip stocks” atau saham-saham kepingan biru, yang sejak saat itu menjadi populer dan identik dengan saham-saham unggulan di dunia pasar modal.

Ciri-ciri Saham Blue Chip yang Perlu Diketahui Investor

Identifikasi saham blue chip sejatinya tidak sulit, sebab perusahaan di balik saham ini umumnya menunjukkan kinerja superior dan dikelola oleh tim manajemen yang sangat profesional. Mayoritas di antaranya beroperasi di sektor-sektor esensial yang tak lekang oleh waktu, seperti industri barang konsumsi (consumer goods) dan keuangan (finance), yang produk dan jasanya selalu dibutuhkan masyarakat. Untuk membantu Anda mengenali dan memilih saham blue chip yang tepat untuk investasi, berikut adalah beberapa ciri utama yang membedakannya:

1. Memiliki Nilai Kapitalisasi Pasar yang Sangat Besar
Salah satu indikator paling mencolok dari saham blue chip adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang masif. Perusahaan yang tergolong dalam kategori ini biasanya memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun, mencerminkan skala bisnis dan kekuatan finansialnya yang tak tertandingi.

2. Merupakan Market Leader di Sektor Industrinya
Perusahaan blue chip seringkali adalah pemimpin pasar (market leader) di sektor industri mereka. Dengan sejarah operasi puluhan tahun, produk atau layanan mereka sudah sangat dikenal dan digunakan oleh mayoritas populasi, menegaskan posisi dominan mereka di pasar.

3. Kondisi Fundamental Perusahaan Sangat Baik
Kesehatan fundamental perusahaan menjadi pilar utama saham blue chip. Ini terlihat dari laporan keuangan yang sehat, struktur manajemen yang profesional, serta catatan konsisten dalam mencetak laba dan pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu. Hal ini memberikan kepercayaan diri bagi investor akan stabilitas jangka panjang.

4. Konsisten Membagikan Dividen kepada Pemegang Saham
Bagi investor yang mencari pendapatan pasif, saham blue chip seringkali menjadi pilihan ideal. Perusahaan-perusahaan ini memiliki rekam jejak panjang dalam membagikan dividen (laba perusahaan) secara konsisten, bahkan seringkali selama sepuluh tahun terakhir tanpa putus, menunjukkan komitmen terhadap pengembalian nilai bagi pemegang saham.

5. Memiliki Reputasi dan Likuiditas Tinggi
Saham blue chip adalah saham yang sangat aktif diperdagangkan, baik oleh investor individu maupun institusi besar. Reputasi tinggi mereka tercermin dari seringnya saham ini masuk dalam daftar saham teraktif di bursa dan juga menjadi konstituen indeks-indeks bergengsi seperti LQ45 dan IDX30, yang menandakan likuiditas dan kepercayaan pasar yang luar biasa.

Beragam Keuntungan Berinvestasi pada Saham Blue Chip

Memilih untuk mengalokasikan investasi pada saham blue chip menawarkan serangkaian keuntungan yang menarik bagi para investor. Berikut adalah beberapa benefit utama yang bisa Anda peroleh:

1. Potensi Keuntungan yang Berkelanjutan dalam Jangka Panjang
Daya tarik utama dari saham blue chip terletak pada prospek keuntungan jangka panjangnya yang stabil. Meskipun fluktuasi harga sahamnya mungkin tidak secepat saham-saham spekulatif, perusahaan blue chip secara historis menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, memberikan hasil investasi yang memuaskan seiring berjalannya waktu.

2. Risiko Investasi yang Relatif Lebih Terukur
Dibandingkan dengan saham perusahaan rintisan atau perusahaan berkapitalisasi kecil, saham blue chip dianggap memiliki tingkat risiko yang jauh lebih rendah. Stabilitas dan ketahanan perusahaan-perusahaan ini yang telah teruji selama bertahun-tahun dalam menghadapi berbagai kondisi ekonomi, menjadikan investasi pada saham ini lebih aman dan risikonya lebih dapat diprediksi.

Apa itu Saham Blue Chip (Freepik.com)

3. Sumber Pendapatan Dividen yang Stabil dan Konsisten
Bagi investor yang mengincar aliran pendapatan pasif, saham blue chip adalah pilihan yang sangat ideal. Perusahaan-perusahaan ini dikenal rutin dan konsisten dalam membagikan dividen, memberikan sumber pendapatan tambahan yang dapat diandalkan secara berkala kepada para pemegang saham.

4. Tingkat Likuiditas yang Sangat Tinggi
Keunggulan lain dari saham blue chip adalah likuiditasnya yang tinggi. Ini berarti saham-saham tersebut sangat mudah untuk dibeli maupun dijual di pasar tanpa kesulitan berarti. Fleksibilitas ini memungkinkan investor untuk mengonversi investasi mereka menjadi uang tunai kapan saja diperlukan, memberikan kenyamanan dalam manajemen portofolio.

Contoh Saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia

Di pasar modal Indonesia, khususnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat setidaknya 45 perusahaan yang sahamnya digolongkan sebagai saham papan atas atau blue chip. Sebagai panduan awal bagi Anda yang tertarik, berikut adalah 15 contoh saham blue chip yang patut menjadi pertimbangan dalam portofolio investasi Anda:

  • Saham ADRO (Adaro Energy)
  • Saham AMRT (Sumber Alfaria Trijaya)
  • Saham ANTM (Aneka Tambang)
  • Saham ASII (Astra International)
  • Saham BBCA (Bank Central Asia atau BCA)
  • Saham BBNI (Bank Negara Indonesia atau BNI)
  • Saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia atau BRI)
  • Saham BBTN (Bank Tabungan Negara atau BTN)
  • Saham BFIN (BFI Finance Indonesia)
  • Saham BMRI (Bank Mandiri)
  • Saham BRPT (Barito Pacific)
  • Saham BUKA (Bukalapak.com)
  • Saham CPIN (Charoen Pokphand Indonesia)
  • Saham EMTK (Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK)
  • Saham ERAA (Erajaya Swasembada)

Penting untuk diingat bahwa daftar saham blue chip ini bersifat dinamis dan hanya merupakan sebagian kecil dari total yang ada. Kategori blue chip sendiri tidaklah tetap, melainkan dapat berubah seiring waktu berdasarkan kinerja dan kriteria yang relevan. Oleh karena itu, selama suatu saham memenuhi seluruh kriteria yang telah disebutkan, ia berhak digolongkan sebagai saham blue chip.

Dengan pemahaman mendalam mengenai apa itu saham blue chip, karakteristik uniknya, berbagai keuntungan yang ditawarkan, serta contoh-contoh perusahaan yang termasuk di dalamnya, diharapkan Anda kini memiliki bekal yang lebih kuat. Pengetahuan ini akan membimbing Anda untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan strategis di pasar modal, khususnya dalam memilih instrumen investasi yang stabil dan prospektif.

Ringkasan

Saham blue chip adalah saham dari emiten dengan kondisi keuangan solid dan pendapatan stabil, sering disebut saham lapis satu dengan kapitalisasi pasar besar. Istilah ini berasal dari kasino, mengacu pada keping biru bernilai tinggi. Saham blue chip dicirikan oleh kapitalisasi pasar besar (di atas Rp40 triliun), menjadi pemimpin pasar di sektornya, fundamental perusahaan baik, konsisten membagikan dividen, serta memiliki reputasi dan likuiditas tinggi.

Keuntungan investasi pada saham blue chip meliputi potensi keuntungan jangka panjang yang stabil, risiko investasi yang relatif lebih rendah, sumber pendapatan dividen yang konsisten, dan tingkat likuiditas yang sangat tinggi. Contoh saham blue chip di BEI antara lain ADRO, AMRT, ASII, BBCA, dan lainnya. Penting untuk diingat bahwa daftar ini dinamis dan investor perlu terus memantau kinerja perusahaan.