Saham FILM Melonjak 8,36%! MD Entertainment Masuk Pantauan Bursa

Saham MD Entertainment (FILM) Melonjak 8,36% Usai Masuk Daftar UMA BEI

Saham PT MD Entertainment Tbk. (FILM) mengalami kenaikan signifikan sebesar 8,36% pada sesi perdagangan kedua, Kamis (7/8/2025). Penguatan ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan emiten studio perfilman tersebut ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA). Berdasarkan data RTI hingga pukul 14.09 WIB, saham FILM naik 300 poin, mencapai harga Rp3.880 per lembar. Kenaikan ini mendorong kapitalisasi pasar FILM mencapai Rp4,55 triliun.

Tren positif ini berlanjut dalam jangka waktu lebih panjang. Sepanjang satu bulan terakhir, saham FILM telah melonjak 76,36%, dan secara year to date (ytd) mencatatkan kenaikan sebesar 6,18%. Kinerja impresif ini menarik perhatian investor.

BEI Pantau Transaksi Saham FILM

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, melalui pengumuman Peng-UMA-Peng-UMA-00229/BEI.WAS/08-2025, menjelaskan bahwa BEI memantau aktivitas saham FILM karena indikasi pola transaksi yang tidak wajar. Penting untuk dicatat bahwa hal ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran hukum Pasar Modal.

“Dalam rangka perlindungan investor, kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT MD Entertainment Tbk. (FILM) yang di luar kebiasaan,” jelas Yulianto dalam keterangan resmi pada Rabu (6/8/2025). BEI pun menghimbau investor untuk mencermati perkembangan transaksi saham FILM, jawaban manajemen atas permintaan konfirmasi Bursa, kinerja perusahaan, keterbukaan informasi, serta rencana aksi korporasi, khususnya jika belum mendapatkan persetujuan RUPS. Investor juga didorong untuk mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi. “Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” pungkas Yulianto.

Informasi terakhir yang tercatat di website BEI terkait FILM adalah laporan keuangan interim yang tidak diaudit per 30 Juli 2025.

Rights Issue dan Peran Investor Strategis SBS

Sebelumnya, FILM mengumumkan rencana rights issue untuk menambah modal sebesar Rp791,82 miliar. Sebanyak 989,78 juta saham baru akan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp800 per saham. Setiap pemegang 10 saham lama (tercatat hingga 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB) berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru. Periode perdagangan HMETD di BEI berlangsung selama 7 hari kerja, mulai 10 Juli hingga 18 Juli 2025.

Dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk melunasi utang kepada Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp748,2 miliar, dan sisanya untuk modal kerja, termasuk pembiayaan produksi film dan konten. Pengendali perseroan, Manoj Dhamoo Punjabi, berkomitmen untuk melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya, termasuk yang diperoleh dari PT MD Corp Enterprises, senilai Rp147,56 miliar. Investor strategis dari Korea Selatan, SBS Co., Ltd., juga akan menyerap 413,8 juta HMETD (senilai Rp331,04 miliar) yang dilepas PT MD Corp Enterprises. SBS Co., Ltd. telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan seluruh HMETD yang dibeli tersebut melalui Surat Pernyataan tertanggal 19 Juni 2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham PT MD Entertainment Tbk. (FILM) naik 8,36% setelah masuk daftar Unusual Market Activity (UMA) BEI. Kenaikan ini menambah kapitalisasi pasar FILM menjadi Rp4,55 triliun, dan merupakan bagian dari tren positif satu bulan terakhir (naik 76,36%) dan year to date (naik 6,18%). BEI memantau aktivitas perdagangan saham FILM karena indikasi pola transaksi yang tidak wajar, namun menegaskan hal ini bukan berarti ada pelanggaran hukum.

Kenaikan saham FILM juga berkaitan dengan rencana rights issue senilai Rp791,82 miliar untuk melunasi utang dan modal kerja. Pengendali perseroan dan investor strategis dari Korea Selatan, SBS Co., Ltd., telah berkomitmen untuk menyerap sebagian besar saham baru yang ditawarkan. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk melunasi utang kepada Bank Mandiri dan membiayai produksi film dan konten.