
Ifonti.com JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 230 miliar per September 2025.
Direktur Sampoerna Agro Heri Harjanto mengatakan, perusahaan menganggarkan capex sekitar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar untuk tahun 2025.
“Kami mungkin akan bisa merealisasikan capex sekitar Rp 400 miliar sampai akhir tahun ini,” ujarnya dalam Public Expose SGRO, Kamis (18/12/2025).
Sampoerna Agro (SGRO) Targetkan Produksi Naik 5% di Tahun 2026
Sayangnya, SGRO belum bisa memaparkan anggaran capex untuk 2026 lantaran masih dalam tahap finalisasi. Namun, ada kemungkinan jumlah capex bisa dianggarkan lebih besar dari tahun ini
“(Capex) tahun depan akan lebih besar dari tahun ini. Namun, angkanya masih kami finalisasi, jadi belum bisa kami sampaikan,” tutur dia.
Untuk tahun 2026, SGRO pun menargetkan produksi minyak kelapa sawit (CPO) dan tandan buah segar (TBS) bisa tumbuh hingga 5% di tahun 2026.
Direktur Utama SGRO, Budi Setiawan Halim mengatakan, target produksi di tahun depan sebenarnya masih disusun. “Namun, mungkin tumbuh di kisaran 3-5% tahun depan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Sebagai gambaran, total produksi TBS naik 13% secara tahunan menjadi 1,2 juta ton per kuartal III 2025. Ini lantaran meredanya dampak El-Nino yang terjadi pada semester II tahun 2023, yang mengakibatkan melemahnya produksi pada tahun 2024.
Produksi TBS inti naik sebesar 12% secara year on year (yoy) menjadi 846.810 ton, sedangkan produksi TBS eksternal (plasma dan pihak ketiga) naik sebesar 16% YoY menjadi 402.820 ton.
Secara regional, total produksi TBS dari wilayah Sumatra naik sebesar 16% YoY menjadi 676.226 ton, sedangkan total produksi TBS dari wilayah Kalimantan meningkat sebesar 11% YoY.
Usai Diakuisisi, SGRO Menanti Restu OJK Untuk Lanjut Mandatory Tender Offer
Berkat peningkatan total produksi TBS, produksi CPO ikut naik sebesar 13% YoY menjadi 248.022 ton dengan oil extraction rate (OER) stabil di 20,8% per kuartal III 2025. Selain itu, volume produksi palm kernel (PK) meningkat sebesar 18% YoY menjadi 62.124 ton.
Per September 2025, total pendapatan SGRO naik 37% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 4,6 triliun. Pendapatan dari CPO melonjak sebesar 28% YoY menjadi Rp3,5 triliun lantaran kenaikan harga jual rata-rata (ASP) CPO sebesar 15% yoy menjadi Rp14.457/kg dan volume penjualan CPO yang naik 11% yoy.
Pendapatan dari palm kernel (PK), sebagai kontributor terbesar pendapatan kedua, meningkat sebesar 111% yoy yang disebabkan oleh kenaikan ASP PK sebesar 73% yoy menjadi Rp12.495/kg dan volume PK yang lebih tinggi.