
Ifonti.com JAKARTA. Memasuki pertengahan Desember 2025, kesempatan investor untuk berburu cuan dari pembagian dividen interim masih cukup terbuka. Sejumlah emiten pun dijadwalkan akan cum date dividen interim pada pekan kedua Desember.
Di antaranya adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang akan cum date dividen interim pada 9 Desember 2025 dengan nominal Rp 6,87 per saham. Sehari berselang atau 10 Desember, ada tiga emiten yang akan menjalani cum date dividen interim. Di antaranya adalah PT BFI Finance Tbk (BFIN) dengan nominal Rp 35 per saham, PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) Rp 16 per saham, dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) Rp 20,13 per saham.
Berlanjut ke 12 Desember, ada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang akan cum date dividen interim dengan nominal Rp 87 per saham.
Dibayar 30 Desember 2025, Ini Info Resmi Pembayaran Dividen Jumbo Saham UNVR
Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su mengatakan, prospek saham pembagi dividen bulan ini cukup positif. Dari sisi daya tarik berupa yield, BFIN dipandang yang paling menjanjikan dengan dividen yield sebesar 4,64%. Setelah itu, diikuti oleh UNVR dengan dividen yield sebesar 3,21%, ARCI sebesar 1,54%, TOWR sebesar 1,24%, dan MSTI sebesar 1,13%.
Dari sisi fundamental, TOWR dan BFIN disebut Harry memiliki nilai tambah yang jelas bagi investor jangka panjang. Sebab, kedua emiten ini menunjukkan kinerja operasional yang solid, meski menghadapi tekanan biaya.
Sebagai contoh, BFIN mencatat perbaikan kinerja yang kuat pada kuartal III-2025 dengan laba setelah pajak dan kepentingan minoritas atau Profit After Tax and Minority Interest (PATMI) tumbuh 13,5% quarter on quarter (qoq) menjadi Rp 405 miliar. Di samping itu, pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) BFIN juga tumbuh 8,2% year on year (yoy) menjadi Rp 1,41 triliun per kuartal III-2025.
Kinerja TOWR juga memberikan stabilitas defensif melalui EBITDA sebesar Rp 2,7 triliun dan laba bersih Rp 903 miliar pada kuartal III-2025. TOWR juga mengalami perbaikan margin berkat penurunan biaya bunga.
“Penambahan 224 menara dan pertumbuhan fiber optik menunjukkan ekspansi organik tetap berjalan, sementara leverage masih terjaga,” ujar dia, Jumat (5/12).
Sementara itu, Kepala Riset Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, mayoritas emiten yang menebar dividen interim pada bulan ini memiliki arus kas yang kuat. Bagi investor yang mengincar dividen yield tinggi, pilihan ada pada BFIN dan ARCI. Di sisi lain, TOWR dan UNVR punya daya tarik bagi investor yang mengincar kestabilan dan saham yang defensif. Adapun MSTI memiliki dividen yield rendah, namun menawarkan pertumbuhan yang konsisten.
Secara fundamental, TOWR dan UNVR juga dipandang sebagai emiten yang solid untuk jangka panjang. Hal ini didukung oleh recurring income stabil dan margin yang terjaga. Sementara itu, BFIN punya kekuatan berkat Net Interest Margin (NIM) dan kualitas aset yang masih kuat, meski siklus kredit tengah mengetat. Begitu pula dengan ARCI yang tengah diuntungkan oleh kenaikan harga emas.
“MSTI masih di kategori small cap, tapi pertumbuhannya masih sehat,” imbuh Wafi, Jumat (5/12).
Wafi menambahkan, maraknya emiten yang menebar dividen interim pada akhir tahun jelas menjadi momentum positif bagi para investor. Namun, investor tetap harus mewaspadai fenomena jebakan dividen. Dalam hal ini, investor tetap harus memastikan likuiditas saham pembagi dividen, tren laba kuartal keempat emiten yang bersangkutan, hingga sentimen sektoral.
Setelah dapat dividen, investor dipersilakan melakukan ambil untung kalau tren harga sahamnya mulai bergerak flat. “Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, lebih baik hold untuk mendapat dividen final,” jelas dia.
Unilever (UNVR) Bagi Dividen Interim Rp 3,3 Triliun, Cek Jadwalnya Sekarang!
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila sepakat, investor perlu mewaspadai potensi koreksi harga saham dari emiten pembagi dividen interim setelah periode cum date. Di samping itu, investor juga mesti kembali menelaah kinerja fundamental dari emiten-emiten pembagi dividen interim. “Sehingga, sahamnya bisa di-hold untuk jangka menengah dan panjang,” tutur dia, Minggu (7/12).
Dari sekian emiten yang menebar dividen interim pada Desember 2025, Indy merekomendasikan beli saham BFIN dengan target Rp 950 per saham untuk jangka panjang.
Wafi menyebut, lima saham yang akan cum date dividen interim pada pertengahan bulan ini layak dipertimbangkan investor. Saham TOWR ditargetkan menyentuh level Rp 640 per saham, UNVR di level Rp 2.200 per saham, BFIN di level Rp 650 per saham, ARCI di level Rp 1.100 per saham, dan MSTI di level Rp 1.300 per saham.
Di lain pihak, Harry menyarankan beli saham TOWR dengan target harga di level Rp 1.030 per saham.