Ifonti.com – JAKARTA. Emiten e-commerce diproyeksikan menorehkan kinerja positif pada semester II 2025. Namun, sejumlah tantangan, mulai dari daya beli masyarakat hingga persaingan bisnis yang semakin ketat, perlu diwaspadai. Artikel ini akan mengulas rekomendasi saham emiten e-commerce untuk perdagangan Senin, 1 September 2025, berdasarkan analisis beberapa sekuritas.
1. PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
Pada kuartal kedua 2025, gross transaction value (GTV) GOTO ODS (on demand services) tumbuh 8,8% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini melambat jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 17% yoy selama empat kuartal sebelumnya. Peningkatan persaingan, terutama di sektor mobilitas, menjadi faktor penyebabnya. Tekanan kompetitif ini diperkirakan berlanjut seiring dengan promosi agresif dari para pesaing.
Berbeda dengan segmen ODS, GTF (GoTo Financial) menunjukkan performa yang kuat. Saldo pinjaman meningkat 88% yoy mencapai Rp 6,5 triliun. Manajemen menargetkan saldo pinjaman Rp 8 triliun di tahun 2025 (naik 55% yoy), didorong oleh penetrasi yang lebih luas. Langkah strategis seperti peluncuran “GoPay Pinjam di TikTok Shop” pada kuartal kedua 2025, yang mengintegrasikan pinjaman tunai langsung ke platform, diharapkan dapat mempercepat pencapaian target tersebut.
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 100
Analis: Kafi Ananta, BRI Danarekss Sekuritas (Riset 26 Agustus 2025)
2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
BUKA mencatatkan pendapatan Rp 3,1 triliun pada semester I 2025, meningkat 28% secara yoy. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen gaming (naik 199% yoy), yang menjadi pilar utama ekosistem bisnis BUKA saat ini, dan segmen investasi (naik 11% yoy). Pada kuartal II 2025, segmen gaming menyumbang pendapatan sebesar Rp 2,46 triliun, didorong oleh peningkatan volume transaksi pembelian item digital dan top-up game di platform itemku dan lapak gaming selama holiday season.
Perbaikan kinerja BUKA berkat optimalisasi bisnis inti dan efisiensi biaya yang berkelanjutan. Manajemen optimis segmen gaming akan terus tumbuh secara signifikan baik dari sisi pendapatan (top line) maupun laba (bottom line) melalui diversifikasi produk dan pasar.
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 170
Analis: Sarkia Adelia, Panin Sekuritas (Riset 31 Juli 2025)
3. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)
Meskipun membukukan pendapatan Rp 9,5 triliun pada semester I 2025, BELI masih mengalami rugi bersih Rp 1,25 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan menjadi Rp 7,82 triliun dan biaya promosi dan diskon yang tinggi, mencapai Rp 1,7 triliun. BELI berupaya merespon perubahan perilaku konsumen kelas menengah yang semakin selektif dengan memperluas strategi ritel berbasis omnichannel.
Saat ini, ekosistem Blibli Tiket menjadi penggerak utama pertumbuhan, mencakup segmen ritel 1P dan 3P, pelanggan institusi, serta toko fisik. Perusahaan juga terus mengembangkan kapabilitas logistik dan layanan bernilai tambah seperti Fulfillment by Blibli (FBB) dan Fulfillment at Speed (FAS).
Rekomendasi: Wait and See
Target Harga: Rp 372
Analis: Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas