Simak Rekomendasi Saham TLKM, EXCL, ISAT, WIFI untuk Perdagangan Senin (20/10/2025)

Ifonti.com – JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Digital telah mengumumkan hasil lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz pada Rabu (15/10/2025). Keputusan penting ini diperkirakan akan menjadi katalis yang signifikan, berpotensi mengubah lanskap industri telekomunikasi serta memicu kompetisi yang lebih sehat di antara operator seluler tanah air.

Menyusul pengumuman krusial tersebut, sejumlah analis terkemuka segera merilis rekomendasi saham emiten di sektor telekomunikasi. Ulasan lengkap mengenai prospek saham-saham pilihan ini disajikan untuk perdagangan Senin (20/10/2025), memberikan panduan bagi para investor di tengah dinamika pasar.

1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Pada paruh pertama tahun 2025, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 73 triliun, mencatatkan penurunan tipis 3,0% secara tahunan (yoy). Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 10,97 triliun, turun 6,68% pada periode yang sama.

Dalam menghadapi dinamika pasar, Telkom secara proaktif memperkuat kapabilitasnya di segmen bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity. Strategi ini juga melibatkan kemitraan strategis dengan berbagai pemain teknologi global untuk inovasi berkelanjutan. Selain itu, Telkom berfokus pada digitalisasi segmen pemerintah, pengembangan solusi digital untuk Large Enterprise, serta perluasan IndiBiz bagi pasar UKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia. Langkah-langkah ini diyakini akan memperkuat posisi Telkom dalam mendukung transformasi digital pelanggan B2B. Hingga saat ini, total pelanggan seluler Telkomsel tercatat mencapai 158,4 juta.

Rekomendasi: Hold

Target harga: Rp 3.200

Daniel Widjaja, Mirae Asset Sekuritas dalam riset 16 Oktober 2025

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan

2. PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)

Pada semester I – 2025, EXCL berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 19,09 triliun, tumbuh signifikan 11,98% secara tahunan (yoy). Namun, di sisi lain, perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,22 triliun.

Pasca-merger, Smartfren yang kini menjadi bagian dari EXCL, telah giat memperluas cakupan jaringannya ke berbagai wilayah baru. Ekspansi ini meliputi Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, hingga Nusa Tenggara Timur. Secara keseluruhan, EXCL kini melayani lebih dari 82,6 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Peningkatan infrastruktur juga terlihat dari total jumlah BTS EXCL yang mencapai lebih dari 209.000 pada akhir kuartal kedua 2025, meningkat 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 3.500

Aurelia Barus, Indo Premier Sekuritas

IHSG Ambruk Tinggalkan Level 8.000, Cek Saham Net Sell Terbesar Asing di Akhir Pekan

3. PT Indosat Tbk (ISAT)

Indosat melaporkan pendapatan sebesar Rp 27,11 triliun pada semester I – 2025, mengalami penurunan 3,10% secara tahunan (yoy). Laba bersih perusahaan juga terkoreksi menjadi Rp 2,33 triliun, turun 14,6% secara yoy.

Untuk mengakomodasi permintaan data yang terus meningkat, Indosat secara agresif memperluas jaringan 4G-nya. Kini, perusahaan mengoperasikan lebih dari 203.000 BTS, dengan penambahan lebih dari 15.000 BTS selama paruh pertama tahun 2025. Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, Indosat berupaya melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi inklusif di seluruh Indonesia, dan meneruskan transformasinya menuju status sebagai AI-TechCo. Jumlah pelanggan Indosat saat ini tercatat mencapai 95,4 juta, sejalan dengan tren konsolidasi SIM secara keseluruhan.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 2.400

Harry Su, Samuel Sekuritas Indonesia

4. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)

WIFI menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, yang sukses memenangkan lelang tender pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk regional I. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperluas konektivitas digital berkecepatan tinggi dengan harga yang lebih terjangkau, membuka peluang pasar baru yang signifikan.

WIFI saat ini telah mengoperasikan jaringan backbone fiber optic yang membentang di sepanjang jalur rel kereta Pulau Jawa, mencakup lebih dari 60% populasi nasional. Dengan pengelolaan spektrum 1,4 GHz yang efisien, manajemen berharap dapat meningkatkan margin EBITDA grup secara signifikan dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke depan, memperkuat posisi perusahaan di pasar digital.

Rekomendasi: Wait and see

Target harga: Rp 2.940

Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas