Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ESSA, INDY, HRUM, Selasa (14/10)

JAKARTA, Ifonti.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka sesi perdagangan Selasa (14/10/2025) dengan optimisme, memperlihatkan penguatan yang signifikan. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG berhasil melesat 42,94 poin atau 0,52%, mencapai level 8.270,15. Kinerja awal ini menunjukkan respons pasar yang positif di tengah fase konsolidasi yang masih membayangi.

Tasrul Tannar, seorang analis terkemuka dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi. Untuk perdagangan Selasa (14/10/2025), pergerakan indeks diperkirakan akan tetap berada dalam rentang krusial antara 8.118 hingga 8.294. Penjelasan ini memberikan gambaran tentang potensi fluktuasi yang mungkin terjadi sepanjang hari.

Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG tercatat melemah di level 8.227,20, turun 0,37%, setelah bergerak dalam kisaran 8.169,65–8.288,28. Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan jual setelah reli yang terjadi sebelumnya. Analisis pola candlestick memperlihatkan koreksi yang terjadi di puncak kanal naik, dengan level krusial 8.118 menjadi penentu arah berikutnya. Selama IHSG mampu bertahan di atas level ini, tren naik jangka menengah masih akan terjaga. Namun, pelemahan di bawah 8.118 berpotensi memicu koreksi lebih lanjut menuju area 8.070–8.030. Aktivitas perdagangan masih tergolong aktif, ditunjukkan oleh volume 410.314.041 yang sedikit di atas rata-rata 390.479.693, meskipun minat beli mulai menunjukkan sedikit penurunan.

Dari sisi indikator teknikal, sinyal yang muncul cukup beragam. MACD di angka 10.02/9.54 masih menunjukkan momentum positif, meskipun ada tanda-tanda pelemahan. RSI di 63.99 menempatkan IHSG di zona bullish moderat, sementara MFI 45.07 mengindikasikan aliran dana yang netral. W%R -32.28 memberikan sinyal potensi tekanan jual yang ringan, sedangkan CMO -9.87 mencerminkan penurunan momentum yang terjadi. Secara tren, dalam periode 30 hari terakhir, kemiringan slope 17.58 masih positif, namun dengan tingkat kemiringan yang mulai moderat. Level-level kunci pergerakan teknikal yang perlu diperhatikan meliputi R1 8.255 (+0.34%), R2 8.294 (+0.81%), S1 8.167 (-0.73%), dan S2 8.118 (-1.33%). Dengan nilai z-score 1.30, PVR 1.00, dan VVR 1.00, IHSG tetap berada dalam tren positif namun memasuki fase konsolidasi yang sehat. Oleh karena itu, kemampuan indeks untuk bertahan di atas level 8.118 akan menjadi faktor penentu arah pergerakan jangka pendek selanjutnya.

IHSG Dibuka Menguat pada Selasa (14/10/2025) Pagi, AMRT, ANTM, MBMA Top Gainers LQ45

Selain memberikan analisis mendalam mengenai pergerakan IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rincian analisis dan rekomendasi untuk saham-saham tersebut:

1. ESSA Industries Indonesia (ESSA)

Saham ESSA ditutup melemah signifikan di harga 660, turun 4,35%, setelah bergerak dalam rentang 650–685. Kondisi ini mengindikasikan tekanan jual yang kuat, menempatkannya di bawah tren naik sebelumnya. Volume perdagangan melonjak drastis mencapai 91.735.100, jauh di atas rata-rata 66.642.214, menunjukkan aktivitas distribusi yang dominan. Aktivitas asing juga mendukung tren ini, dengan rata-rata pembelian asing 5.127.539 dan penjualan asing 6.251.143, memperkuat sinyal adanya pelepasan saham. Level Support 1 di 650 (-1,52%) dan Support 2 di 635 (-3,79%) menjadi area pertahanan krusial, sekaligus level cut loss yang perlu diperhatikan. Sementara itu, Resistance 1 di 680 (+3,03%) dan Resistance 2 di 695 (+5,30%) merupakan batas pantulan terdekat yang dapat diuji.

Indikator teknikal untuk ESSA masih menunjukkan pelemahan yang nyata. MACD berada di -3.96 / -0.60, MFI di 22.58, dan RSI di 5.66, semuanya mengindikasikan kondisi oversold ekstrem. W%R di -82.40 menegaskan kondisi jenuh jual, sementara CMO di -88.69 menunjukkan tren turun yang sangat kuat. Meskipun demikian, kondisi oversold ekstrem ini dapat membuka peluang untuk potensi rebound teknikal jangka pendek apabila terjadi akumulasi di area support. Secara statistik, tren periode 41 hari menunjukkan pelemahan moderat (r-squared 0.75, correlation 0.60, beta 0.04, z-score 1.14), dengan slope 3.87, PVR 4.52, dan VVR 10.41 yang menandakan aktivitas tinggi dan volatilitas yang meningkat. Selama harga ESSA bertahan di atas 635, peluang pantulan masih ada. Namun, penembusan di bawah level tersebut berisiko memperpanjang koreksi menuju 620–600.

Pada awal perdagangan Selasa (14/10/2025), saham ESSA dibuka di level Rp 665 per saham. Dengan mempertimbangkan kondisi teknikal dan fundamental, rekomendasi yang diberikan adalah Buy on weakness.

Support : Rp 635 – Rp 650

Resistance : Rp 680 – Rp 695

Rekomendasi : Buy on weakness

 

ESSA Chart by TradingView

 

2. PT Indika Energy Tbk (INDY)

Saham INDY mengakhiri perdagangan dengan kenaikan tipis di 2.260 (+0.89%), setelah bergerak dalam rentang 2.160–2.320. Peningkatan ini menunjukkan bahwa tekanan jual mulai mereda, meskipun tren jangka pendek secara keseluruhan masih lemah. Volume perdagangan tercatat 37.410.900, masih di bawah rata-rata 72.337.187, mengindikasikan minat beli yang terbatas. Aktivitas investor asing relatif netral, dengan rata-rata pembelian asing 6.714.737 dan penjualan asing 6.636.709. Level Support 1 di 2.200 (-2,65%) dan Support 2 di 2.150 (-4,87%) merupakan batas pertahanan utama sekaligus level cut loss. Sementara itu, Resistance 1 di 2.300 (+1,77%) dan Resistance 2 di 2.360 (+4,42%) menjadi target pantulan terdekat.

Indikator teknikal untuk INDY masih menunjukkan pelemahan yang konsisten. MACD berada di -28.77 / -16.33, RSI di 21.23, dan MFI di 7.75, semuanya berada di area oversold ekstrem. Kondisi ini membuka peluang untuk potensi rebound teknikal dalam waktu dekat. W%R di -64.97 menunjukkan bahwa tekanan jual mulai berkurang, dan CMO di -57.54 mengonfirmasi tren negatif yang masih berlangsung namun momentumnya mulai melandai. Secara statistik, tren periode 30 hari menunjukkan pelemahan moderat (r-squared 0.71, correlation 0.82, beta -0.04, z-score 1.06). Dengan slope 31.66, PVR 8.19, dan VVR 12.94, volatilitas saham ini tergolong tinggi meskipun volume perdagangan belum sepenuhnya mendukung pembalikan tren yang signifikan. Selama harga INDY mampu bertahan di atas 2.150, peluang technical rebound menuju 2.300–2.360 masih terbuka lebar. Namun, penembusan di bawah level tersebut berisiko memperpanjang koreksi menuju 2.050–2.000.

Pada awal perdagangan Selasa (14/10/2025), saham INDY dibuka di level Rp 2.350 per saham. Mengamati analisis teknikal yang ada, rekomendasi yang diberikan adalah Trading buy.

Support : Rp 2.150 – Rp 2.200

Resistance : Rp 2.300 – Rp 2.360

Rekomendasi : Trading buy

 

INDY Chart by TradingView

 

3. PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Saham HRUM ditutup menguat di harga 1.250 (+3.53%) setelah pergerakannya antara 1.180–1.260. Kenaikan ini mengindikasikan pulihnya minat beli, meskipun tren jangka pendek secara keseluruhan masih menunjukkan pelemahan. Volume perdagangan tercatat 41.337.500, masih di bawah rata-rata 77.505.377, menandakan aktivitas pasar yang belum stabil. Arus dana asing menunjukkan netralitas, dengan rata-rata pembelian asing 4.763.369 dan penjualan asing 4.174.018. Level Support 1 di 1.200 (-4,00%) dan Support 2 di 1.175 (-6,00%) menjadi pertahanan utama sekaligus level cut loss. Adapun Resistance 1 di 1.260 (+0,80%) dan Resistance 2 di 1.295 (+3,60%) menjadi target pantulan terdekat yang potensial.

Indikator teknikal untuk HRUM menunjukkan sinyal yang bervariasi. MACD berada di 3.14 / 5.08, menunjukkan kondisi negatif yang tipis, sementara MFI di 8.47 berada di area oversold. RSI di 45.58 berada di zona netral-bullish. W%R di -47.26 mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai berkurang, dan CMO di -8.85 menunjukkan penurunan momentum negatif. Secara statistik, tren periode 30 hari menunjukkan pelemahan moderat (r-squared 0.72, correlation 0.65, beta 0.73, z-score 1.07, slope 8.95, PVR 6.60, VVR 16.29). Selama harga HRUM mampu bertahan di atas 1.175, peluang technical rebound menuju 1.260–1.295 masih terbuka. Namun, penembusan di bawah level tersebut berpotensi memicu koreksi lebih lanjut ke 1.150–1.100.

Pada awal perdagangan Selasa (14/10/2025), saham HRUM dibuka di level Rp 1.265 per saham. Dengan mempertimbangkan dinamika pasar, rekomendasi yang diberikan adalah Trading buy.

Support : Rp 1.175 – Rp 1.200

Resistance : Rp 1.260 – Rp 1.295

Rekomendasi : Trading buy

 

HRUM Chart by TradingView