Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk ADMR, BWPT & HRUM, Rabu (5/11)

Ifonti.com, Jakarta. Pembukaan perdagangan saham hari Rabu, 5 November 2025, mencatatkan kinerja kurang menggembirakan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tepat pukul 09.00 WIB, IHSG terpantau melemah signifikan sebesar 50,04 poin atau 0,61%, berada di level 8.191,87.

Menanggapi kondisi ini, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, mengungkapkan bahwa tren positif pergerakan IHSG sebetulnya masih bertahan, meskipun volume perdagangan terlihat masih terbatas. Untuk proyeksi hari ini, Rabu (5/11/2025), rentang pergerakan IHSG diperkirakan akan berkisar antara 8.143 hingga 8.202.

Berdasarkan data penutupan perdagangan pada 4 November 2025, indeks IHSG mengakhiri hari di angka 8.241,91, bergerak dalam kisaran 8.225,91 – 8.317,08. Poin pentingnya adalah IHSG masih kokoh di atas level kritis 8.143, yang mengukuhkan validitas tren kenaikan jangka pendek selama periode 99. Dalam analisis teknikal IHSG, area resistansi utama terpantau di 8.311 (resistance 1) dan 8.360 (resistance 2), sementara level support IHSG berada di 8.202 (support 1) dan 8.143 (support 2), yang menjadi batas penting bagi pergerakan pasar. Lebih lanjut, indikator momentum memperlihatkan sinyal positif; MACD menunjukkan angka 8.46 berbanding signal 4.26, dan Money Flow Index (MFI) di 83.81 mengindikasikan tekanan beli yang kuat. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) berada di 76.78, menandakan IHSG telah memasuki zona overbought.

Meskipun demikian, indikator Williams %R (W%R) di -40.48 dan Chande Momentum Oscillator (CMO) di 53.57 menunjukkan adanya momentum bullish yang moderat, dengan potensi kenaikan yang terbatas menuju area 8.311–8.360. Secara kuantitatif, tren jangka pendek IHSG sangat solid, tercermin dari nilai r-squared 0.871 dan slope 14.85. Namun, volume perdagangan saham pada sesi tersebut masih moderat, yakni 270.408.495, sedikit di bawah rata-rata 303.826.613. Prospek teknikal IHSG secara keseluruhan tetap positif selama indeks mampu bertahan di atas level 8.143, membuka peluang untuk penguatan bertahap menuju 8.360.

IHSG Diproyeksi Lanjutkan Koreksi, Cermati Saham Pilihan BNI Sekuritas, Rabu (5/11)

Tidak hanya memberikan pandangan menyeluruh tentang prospek teknikal IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan sejumlah rekomendasi analisis teknikal saham tertentu. Berikut adalah rinciannya:

1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Per penutupan 4 November 2025, saham ADMR ditutup pada level 1.390, bergerak dalam rentang 1.340–1.395. Tren jangka pendek untuk ADMR tetap positif (periode 41, r-squared 0.837, slope 13.24) dengan sensitivitas moderat (correlation 0.598, beta 0.402). Nilai Z-Score 1.4 mengindikasikan bahwa harga saham masih berada di atas rata-rata. Namun, volume perdagangan ADMR mencapai 47.752.300, yang lebih rendah dari rata-rata 84.670.114, menandakan melemahnya minat beli. Adapun area resistansi ADMR berada di 1.410–1.445 sebagai batas atas, sementara level support ADMR 1.340–1.305 menjadi zona kritikal dengan rekomendasi cut loss jika harga menyentuh 1.305. Indikator Price Volume Ratio (PVR) 5.35 dan Volume Velocity Ratio (VVR) 5.57 menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup aktif, namun tanpa dukungan volume yang masif.

Sentimen negatif juga terlihat dari tekanan asing pada ADMR, di mana rata-rata pembelian asing (Avg FBuy) 5.518,57 masih di bawah rata-rata penjualan asing (Avg FSell) 6.581,98. Hal ini mengindikasikan adanya aliran dana keluar dan kecenderungan pergerakan sideways di sekitar level support. Indikator momentum juga memperkuat sentimen negatif, dengan MACD -1.08 berbanding Signal 4.49, MFI 7.76, RSI 29.51, W%R -52.84, dan CMO -40.98, yang semuanya menunjuk pada kondisi jenuh jual dan momentum negatif. Secara keseluruhan, saham ADMR masih dalam fase koreksi sehat, namun dengan potensi rebound yang terbatas. Oleh karena itu, strategi yang disarankan adalah buy on weakness di rentang 1.340–1.355, dengan batas cut loss