Superbank berhasil untung, saham SUPA justru tergelincir

Ifonti.com – JAKARTA. Saham PT Bank Superbank Indonesia Tbk (SUPA) mengalami tekanan pada awal perdagangan Selasa (23/12/2025).

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, hingga pukul 10.50 WIB, saham SUPA terkoreksi 13,33% secara harian ke level Rp 910 per saham.

Tekanan terhadap saham SUPA juga terjadi pada perdagangan sebelumnya. Pada penutupan Senin (22/12/2025), harga saham SUPA turun 14,63% dibandingkan hari sebelumnya dan ditutup di level Rp 1.050 per saham.

Hartadinata Abadi (HRTA) Proyeksikan Kenaikan Harga Emas Berlanjut pada 2026

Meski mengalami koreksi tajam dalam dua hari perdagangan terakhir, saham SUPA masih mencatatkan kinerja positif sejak pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga saat ini, saham bank digital tersebut masih naik 15,19% sejak melantai di pasar modal.

  SUPA Chart by TradingView  

Dari sisi fundamental, PT Super Bank Indonesia Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang membaik sepanjang tahun 2025.

Bank digital yang tergabung dalam ekosistem Grab ini membukukan laba sebesar Rp 122,4 miliar hingga November 2025.

Anak Usaha DOID di Australia Menangkan Sengketa Perjanjian Kontrak Pertambangan

Capaian tersebut berbalik arah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada November 2024, Superbank masih mencatatkan kerugian dengan total rugi mencapai Rp 388 miliar.

Perbaikan kinerja keuangan ini mencerminkan langkah konsolidasi dan ekspansi bisnis yang mulai membuahkan hasil, meski pergerakan harga saham dalam jangka pendek masih diwarnai volatilitas.