Terus Melonjak, Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus US$ 3.712 per Ons Troi Pekan Ini

Ifonti.com JAKARTA. Pasar komoditas tengah bergejolak dengan harga emas yang kembali menunjukkan kekuatan signifikan. Logam mulia ini terus melanjutkan tren penguatan, didorong oleh ekspektasi yang berkembang pesat menjelang pengumuman kebijakan dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, yang diprediksi akan mengarah pada pemangkasan suku bunga.

Pada Selasa (16/9/2025), per pukul 11.55 WIB, harga emas dunia terpantau melambung ke level US$ 3.684,98 per ons troi, mencatat kenaikan sebesar 0,15% dari hari sebelumnya. Senada dengan tren global, harga emas Antam di pasar domestik juga melonjak Rp 12.000, menempatkannya di posisi Rp 2.105.000 per gram.

Penguatan harga emas ini tak lepas dari dinamika geopolitik global yang semakin memanas, sebagaimana dicermati oleh Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi. Ketegangan yang bersumber dari konflik Ukraina-Rusia menjadi pemicu utama, khususnya dengan serangan Ukraina yang intensif terhadap Rusia dalam dua minggu terakhir.

Ibrahim menjelaskan, langkah Ukraina secara strategis menargetkan fasilitas minyak Rusia merupakan upaya nyata untuk melemahkan kemampuan Moskow dalam mendanai perangnya. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump, pekan lalu, juga menyerukan penerapan sanksi tingkat kedua terhadap industri minyak Rusia, dengan India dan China diidentifikasi sebagai pembeli utama yang akan menjadi sasaran. Trump bahkan telah mengirimkan surat kepada negara-negara anggota NATO, Uni Eropa, dan G7, mendesak mereka untuk tidak mengimpor minyak dari Rusia.

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Selain faktor geopolitik, perkembangan politik di Washington turut memperkuat daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai. Sentimen ini terutama muncul setelah Senat AS mengukuhkan Stephen Miran, seorang penasihat ekonomi kepercayaan Donald Trump, sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed.

Penunjukan Stephen Miran tersebut, menurut Ibrahim, diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal kuat bahwa The Fed kemungkinan besar akan mengambil sikap yang lebih dovish dalam rapat kebijakan mendatang pada 16–17 September. Hal ini secara signifikan memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan besar penurunan suku bunga, yang secara tradisional menjadi katalis positif bagi harga emas.

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 12.000 Jadi Rp 2.105.000 per Gram, Selasa (16/9)

Dengan kombinasi faktor geopolitik dan harapan kebijakan moneter yang akomodatif, harga emas dunia diproyeksikan akan terus menguat. Ibrahim menaksir, dalam pekan ini, harga emas berpotensi menembus level US$ 3.712 per ons troi sebagai resistansi pertama, dengan resistansi kedua di US$ 3.760 per ons troi. Namun, jika terjadi koreksi, level dukungan (support) pertama diperkirakan berada di US$ 3.645 per ons troi.