Tonny Sumartono: Profil Suami Sri Mulyani, Karier Bankir, Momen Haru

Ifonti.com – Kancah perpolitikan Indonesia kembali dihangatkan oleh dinamika reshuffle kabinet di bawah pemerintahan Prabowo Subianto. Di tengah pergantian posisi strategis, nama Tonny Sumartono, suami mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, mendadak menjadi sorotan publik. Perhatian tertuju padanya saat sang istri harus melepas jabatannya yang telah diemban selama bertahun-tahun.

Seperti diketahui, rotasi kabinet ini menandai berakhirnya masa jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, yang kini digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo pada Senin, 8 September 2025. Sehari setelah pelantikan tersebut, momen haru serah terima jabatan pun berlangsung pada Selasa, 9 September 2025, di mana kehadiran Tonny Sumartono menjadi pusat perhatian.

Pagi itu, sekitar pukul 10.15 WIB, Sri Mulyani tiba di Gedung Kementerian Keuangan, didampingi oleh sang suami. Tonny Sumartono, yang jarang terlihat di hadapan publik, menunjukkan kesetiaan dan dukungan penuhnya di momen perpisahan yang penuh emosi. Suasana kian mengharukan ketika Sri Mulyani tak kuasa menahan tangis saat berpamitan dengan para pegawai Kemenkeu yang telah bersamanya selama ini. Tonny tampak sigap memeluk dan menenangkan istrinya, seolah menjadi jangkar di tengah badai perasaan yang berkecamuk.

Tangga mezzanine Kementerian Keuangan menjadi saksi bisu tumpahnya air mata dan ekspresi cinta yang mendalam. Ratusan pegawai mengiringi langkah perpisahan Sri Mulyani dengan lantunan lagu “Bahasa Kalbu,” menambah kesyahduan suasana. Mata sembab, suara parau, dan linangan air mata Sri Mulyani terekam jelas; wajahnya memerah saat sesekali mengusap air mata dengan tisu. Dalam pelukan erat Tonny Sumartono, ia menemukan kekuatan untuk menghadapi momen berat tersebut.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Tonny Sumartono yang begitu setia mendampingi Sri Mulyani di saat-saat krusial?

Profil Tonny Sumartono Suami Sri Mulyani

Dikenal sebagai pribadi yang menjaga privasi, Tonny Sumartono diketahui pernah berkarier sebagai pegawai bank. Namun, rincian mengenai asal daerahnya, nama bank tempat ia bekerja, maupun posisinya saat itu masih belum terungkap secara luas. Minusnya informasi publik ini menjadi salah satu alasan mengapa Tonny Sumartono jarang muncul dalam pemberitaan media.

Hubungan rumah tangga Tonny Sumartono dan Sri Mulyani bermula setelah keduanya menuntaskan pendidikan di University of Illinois, Amerika Serikat. Mereka mengikat janji suci pada tahun 1988, meskipun beberapa media lain sempat menyebut tahun 1970, informasi yang belum pernah terkonfirmasi secara resmi. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga orang anak: Adwin Haryo Indrawan, Dewinta Illinia, dan Luqman Indra Pambudi.

Sepanjang perjalanan karier Sri Mulyani yang cemerlang dan penuh tantangan, Tonny Sumartono selalu hadir sebagai pendukung setia. Bahkan, ia dengan lapang dada menerima julukan ‘Pak Sri Mulyani’ yang sering dialamatkan kepadanya, menunjukkan dedikasi dan kebanggaannya terhadap pencapaian sang istri.

Di balik perannya sebagai pendamping pejabat publik, Tonny Sumartono juga memiliki minat pribadi, khususnya pada dunia otomotif. Ia diketahui mengoleksi sebuah motor gede (moge) jenis Honda Rebel CMX500 keluaran tahun 2019. Namun, ada satu hal menarik di balik kepemilikan moge ini: Tonny tidak pernah memakainya. Sri Mulyani, sang istri, memang mengizinkan Tonny membeli moge tersebut, tetapi dengan syarat tidak boleh digunakan di jalanan umum. Larangan ini didasari keyakinan Sri Mulyani bahwa moge seringkali identik dengan kemewahan dan potensi flexing, yang ia ingin hindari sebagai konsekuensi menjadi suami seorang pejabat publik penting. Lebih dari itu, informasi mengenai Tonny Sumartono memang tidak banyak beredar di media.

Pesan Perpisahan Sarat Makna dari Sri Mulyani

Dalam momen perpisahan yang mengharukan di ruang gedung Kementerian Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berdiri di hadapan jajaran Kemenkeu, menyampaikan pidato yang sarat makna. Setelah nyaris dua dekade mendedikasikan diri memimpin kementerian pengelola keuangan negara, ia mengungkapkan rasa hormat dan keistimewaan yang ia rasakan atas kepercayaan yang telah diberikan.

“Ini merupakan suatu kehormatan dan juga privilege atau keistimewaan bagi saya,” ujar Sri Mulyani dalam sambutannya saat Serah Terima Jabatan Menkeu. Ia menyampaikan terima kasih atas kesempatan mengabdi dan berbakti untuk bangsa dan negara Indonesia, serta membantu visi Presiden terpilih. Rasa syukur yang mendalam juga ia sampaikan kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang telah membantunya mengelola keuangan negara dengan penuh dedikasi.

Ia menekankan betapa kompleksnya tugas mengelola keuangan negara di tengah perubahan teknologi digital, tantangan struktural, dan dinamika geopolitik global. “Tidak pernah mudah,” imbuhnya, menggambarkan beratnya amanah yang diemban bersama.

Nama Sri Mulyani memang bukanlah hal asing bagi publik. Lahir di Bandar Lampung, putri seorang dosen Universitas Lampung ini telah akrab dengan disiplin ilmu dan kerja keras sejak muda. Karier akademiknya membawanya hingga Amerika Serikat, menempuh studi doktoral ekonomi di University of Illinois Urbana-Champaign. Perjalanan panjangnya dari ruang kuliah hingga ruang sidang kabinet memuncak pada tahun 2005, ketika ia dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Kebijakannya yang tegas dalam membenahi birokrasi pajak dan bea cukai membuatnya dikenal luas dan bahkan dijuluki “perempuan besi” yang gigih menjaga fiskal negara. Keberaniannya juga kerap memicu kontroversi, terutama dalam reformasi pajak, pemangkasan subsidi, hingga sikapnya menghadapi krisis global 2008. Ia tak ragu mengambil keputusan yang tidak populer, namun diyakini vital demi menyelamatkan perekonomian bangsa.

Di penghujung pidato pamitnya, Sri Mulyani tak lupa menyampaikan terima kasih atas segala masukan, dukungan, dan terutama kritik membangun yang telah diberikan kepadanya dan Kementerian Keuangan. “Tidak ada gading yang tidak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kekhilafan dan untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf,” ujarnya, menutup pidatonya dengan kerendahan hati.

(Tribunnewsmaker/Tribun Sumsel/ Bangkapos.com)

Ringkasan

Artikel ini membahas tentang momen serah terima jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa, serta profil Tonny Sumartono, suami Sri Mulyani. Tonny Sumartono, yang jarang tampil di publik, terlihat setia mendampingi istrinya dalam momen haru tersebut. Momen ini juga menyoroti kesetiaan Tonny dalam mendukung karir istrinya, bahkan menerima julukan ‘Pak Sri Mulyani’.

Tonny Sumartono adalah seorang mantan bankir yang menjaga privasinya. Ia menikah dengan Sri Mulyani setelah mereka menyelesaikan pendidikan di University of Illinois. Selain itu, ia juga diketahui memiliki hobi otomotif, yaitu koleksi motor gede, namun tidak diizinkan untuk mengendarainya di jalan umum karena alasan menghindari kemewahan. Sri Mulyani menyampaikan pidato perpisahan yang sarat makna, mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepadanya selama menjabat sebagai Menteri Keuangan.