Kericuhan pasca demonstrasi buruh di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, berakhir tragis dengan tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) pada Kamis (28/8) malam. Insiden memilukan ini terjadi di kawasan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat, di mana korban meninggal dunia setelah tertabrak dan dilindas sebuah kendaraan taktis (rantis) milik polisi yang tengah bertugas.
Kabar duka ini segera dikonfirmasi oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono. Saat dihubungi, Igun membenarkan bahwa salah seorang anggotanya telah menjadi korban jiwa dalam kekacauan tersebut, dan ia pun langsung berada di ruang jenazah rumah sakit untuk mengidentifikasi serta mendata kemungkinan adanya korban lain. “Iya benar. Ini saya lagi di ruang jenazah,” ujar Igun, yang juga menegaskan bahwa korban terlindas mobil rantis, sembari meminta waktu untuk mengklarifikasi identitas lengkap almarhum.
Rekaman video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik mengerikan insiden tersebut. Korban, yang kala itu mengenakan jaket salah satu transportasi online berwarna hijau, terlihat terjatuh di tengah kerumunan massa yang berlarian panik. Dalam situasi yang kacau balau itu, sebuah rantis Brimob tampak menabrak korban hingga ia terhempas ke tanah. Kendaraan taktis tersebut sempat berhenti sejenak, memicu teriakan histeris dari massa di sekitar lokasi yang berusaha menolong korban dan beberapa mencoba memukul rantis tersebut. Namun, alih-alih memberikan pertolongan, kendaraan taktis itu justru kembali melaju, secara brutal melindas tubuh korban yang masih tergeletak tak berdaya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pimpinan kepolisian terkait tragedi ini. Namun, sebuah video lain memperlihatkan seorang Anggota Brimob bernama Jemmy, mewakili pimpinannya, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang disebutnya tidak dapat dihindari tersebut. Ia juga secara tegas menjamin tanggung jawab penuh dari pihak kepolisian. “Atas nama pimpinan memohon maaf apabila itu sudah terjadi, itu tidak bisa kita hindari. Kami bertanggung jawab, pimpinan bertanggung jawab. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan. Pimpinan kami sudah berkoordinasi dan kita sepenuhnya akan bertanggung jawab terhadap korban,” kata Jemmy, menekankan komitmen mereka untuk bertanggung jawab atas nasib korban.
Insiden tragis ini terjadi di tengah demonstrasi buruh yang menuntut peningkatan kesejahteraan. Aksi unjuk rasa tersebut merupakan bagian dari serangkaian tuntutan, termasuk desakan untuk menghapuskan sistem kerja outsourcing yang selama ini dinilai sangat memberatkan para pekerja. Kematian pengemudi ojol ini menambah catatan kelam dalam riwayat aksi-aksi massa di ibu kota, sekaligus menyisakan duka mendalam bagi komunitas transportasi daring dan seluruh elemen masyarakat yang mendambakan keadilan.
Ringkasan
Seorang pengemudi ojek online (ojol) meninggal dunia setelah tertabrak dan terlindas kendaraan taktis (rantis) polisi pasca demonstrasi buruh di Jakarta. Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia membenarkan kejadian ini dan berada di rumah sakit untuk mengidentifikasi korban. Video kejadian memperlihatkan rantis Brimob melindas korban yang terjatuh di tengah kerumunan massa.
Pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi, namun seorang anggota Brimob menyampaikan permintaan maaf dan menjamin tanggung jawab penuh atas kejadian tersebut. Insiden tragis ini terjadi saat demonstrasi buruh yang menuntut peningkatan kesejahteraan dan penghapusan sistem kerja outsourcing. Kematian pengemudi ojol ini menambah catatan kelam dalam aksi massa di Jakarta.