Memanfaatkan momentum terbukanya pasar global bagi produk lokal, Pertamina mengukuhkan posisinya bukan sekadar sebagai perusahaan energi, melainkan juga sebagai pionir pemberdayaan. Melalui program pembinaan dan pelatihan UMKM yang berkelanjutan, BUMN ini menjadi jembatan vital bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia, membantu mereka ‘naik kelas’ dari kancah domestik menuju panggung dunia.
Transformasi signifikan ini terlihat jelas dalam partisipasi aktif Pertamina pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Di tengah hiruk pikuk ribuan peserta, Paviliun Pertamina mencuri perhatian, menjadi magnet bagi pengunjung. Sebanyak 45 UMKM binaan Pertamina dari berbagai sektor – mulai dari kriya, fesyen, hingga kuliner – tampil dengan semangat membara. Kehadiran mereka di TEI bukan sekadar untuk memamerkan produk lokal unggulan, melainkan juga untuk merajut dan memperluas jejaring bisnis lintas negara yang prospektif.
“Kami melihat ajang ini sebagai kesempatan emas untuk memperkenalkan produk-produk lokal Indonesia kepada para buyer internasional,” jelas Fety, Manager Small and Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Pertamina, di sela-sela kegiatan pada Minggu (19/10). Ia menambahkan, “Harapan besar kami adalah agar para pelaku UMKM binaan Pertamina dari berbagai daerah dapat menjalin kerja sama bisnis secara langsung dengan mereka, membuka pintu ekspor yang lebih luas.”
Dan hasilnya sungguh memukau. Dalam rentang waktu lima hari pameran, total komitmen bisnis yang berhasil disepakati melonjak hingga lebih dari Rp250 miliar. Kesepakatan ini mencakup transaksi business to business (B2B) dan business to retail (B2R), menarik minat pembeli internasional dari berbagai negara seperti Jepang, Prancis, Australia, Jerman, hingga Arab Saudi.
Tak hanya itu, pembeli dari kalangan diaspora turut menunjukkan antusiasme tinggi, melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk kebutuhan pribadi. Namun, bagi Pertamina, besarnya nilai transaksi bukanlah satu-satunya barometer keberhasilan. Partisipasi dalam pameran prestisius seperti TEI ini adalah bagian integral dari proses pembinaan dan edukasi yang panjang dan berkelanjutan, menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan.
Pembukuan hingga Pitching: Sekolah Ekspor Ala Pertamina
Selama beberapa tahun terakhir, Pertamina telah menggeser fokus program pemberdayaan UMKM-nya. Kini, bukan hanya sekadar penyaluran dana, melainkan peningkatan kapasitas usaha yang menjadi prioritas utama. Melalui UMKM Akademi, para pelaku usaha mikro dan kecil dibekali dengan keterampilan dasar bisnis esensial, mulai dari pencatatan keuangan, manajemen stok, hingga kemampuan memisahkan kebutuhan rumah tangga dan usaha secara profesional.
Seiring program yang terus berkembang, arah pelatihan UMKM juga berevolusi ke tahap yang lebih maju: menuju ‘go digital‘ dan ‘go global‘. Untuk merealisasikan visi ini, Pertamina menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai lembaga kredibel, termasuk Kementerian Perdagangan dan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP). Kemitraan ini bertujuan membekali UMKM agar tidak hanya memahami, tetapi juga menguasai seluk-beluk mekanisme perdagangan internasional.
“Agar dapat tampil maksimal di TEI, para pelaku UMKM harus melalui serangkaian pelatihan pra-pameran yang intensif,” papar Fety. “Kami membimbing mereka tentang teknik negosiasi, strategi menentukan harga jual global yang kompetitif, serta penyesuaian kemasan produk agar memenuhi standar internasional yang berlaku.”
Pelatihan komprehensif ini digelar selama tiga hari penuh, diisi oleh para praktisi dan pelaku ekspor berpengalaman. Materi yang disampaikan sangat beragam, mencakup strategi promosi efektif, teknik pitching yang persuasif, business matching yang optimal, hingga seluk-beluk penyusunan kontrak. Tak berhenti di teori, para peserta juga menjalani simulasi praktik, mulai dari menata display produk yang menarik hingga berinteraksi langsung dengan calon pembeli asing.
“Tujuan utama dari simulasi ini adalah agar para UMKM terbiasa berkomunikasi dengan buyer luar negeri, mengurangi rasa gugup, dan mampu menawarkan produk mereka secara profesional dan meyakinkan,” imbuh Fety, menekankan pentingnya kepercayaan diri dalam ekspor.
Menjembatani dari Lokal ke Global
Lebih lanjut, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan elemen kunci dari strategi besar perusahaan untuk memperkuat daya saing bangsa di kancah internasional.
“Melalui pelatihan ekspor dan partisipasi aktif di berbagai pameran internasional, kami bertekad memastikan bahwa produk UMKM Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga unggul di pasar global, sekaligus mengukir citra positif Indonesia di mata dunia,” ujar Fadjar, menggarisbawahi dampak ganda program ini.
Pertamina, lanjut Fadjar, tidak berhenti pada tahap pelatihan atau pameran semata. Para UMKM binaan yang telah berhasil melakukan ekspor terus mendapatkan pendampingan lanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas ekspor bukan sekadar transaksi tunggal, melainkan menjadi bagian integral dari kesinambungan bisnis berkelanjutan.
“Kami secara proaktif terus memantau dan membantu UMKM dalam mengatasi berbagai hambatan, seperti kebutuhan sertifikasi yang spesifik atau kendala logistik,” jelas Fadjar. Ia mencontohkan, “Misalnya, ekspor ke Tiongkok memerlukan sertifikasi GACC, sementara negara lain memiliki standar yang berbeda. Semua aspek ini kami bantu fasilitasi, memastikan kelancaran proses perdagangan internasional.”
Pendekatan holistik ini secara sempurna mencerminkan filosofi Pertamina dalam mengembangkan sektor UMKM: tidak hanya sekadar ‘memberi kail’, tetapi juga ‘mengajarkan cara memancing’ serta ‘membukakan akses ke lautan yang lebih luas’ bagi para pelaku usaha.
Mendorong Ekonomi Daerah
Dari pesisir Sumatera Utara hingga pedalaman Kalimantan, UMKM binaan Pertamina hadir dari beragam latar belakang usaha. Ada pengrajin tenun yang melestarikan warisan budaya, produsen rempah yang kaya cita rasa, hingga pembuat makanan olahan khas daerah. Banyak dari mereka yang semula beroperasi dalam skala rumahan, kini dengan bangga telah berhasil menembus pasar ekspor.
Kisah-kisah sukses UMKM ini adalah bukti nyata dari efek berantai positif pembinaan Pertamina yang berorientasi pada edukasi dan akses pasar. Di tingkat daerah, keberhasilan satu UMKM menembus pasar internasional secara langsung memicu geliat ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitarnya.
Menyadari potensi besar ini, Pertamina memastikan program pembinaan tidak hanya menyasar UMKM yang sudah mapan, tetapi juga mereka yang baru merintis usaha. Melalui inisiatif seperti Rumah BUMN dan beragam kemitraan lokal, perusahaan energi milik negara ini secara berkelanjutan menumbuhkan ekosistem wirausaha baru di berbagai penjuru Indonesia.
Keikutsertaan UMKM binaan Pertamina dalam TEI 2025 jauh melampaui sekadar partisipasi seremonial. Ini adalah manifestasi konkret dari strategi pembinaan jangka panjang yang terintegrasi, menggabungkan pilar edukasi, akses pasar, dan keberlanjutan.
Dengan catatan komitmen bisnis yang fantastis, mencapai lebih dari Rp250 miliar, program ini secara tegas menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia tidak hanya mampu bersaing ketat di pasar domestik, tetapi juga sangat diminati dan berdaya saing tinggi di panggung global.
Lebih dari sekadar pencapaian ekonomi, inisiatif Pertamina ini membuktikan bahwa pemberdayaan UMKM adalah tentang membangun rasa percaya diri bangsa. Dari dapur-dapur rumah tangga dan bengkel-bengkel kerja kecil di pelosok Indonesia, lahir produk-produk berkualitas yang mampu berdiri sejajar dengan brand dunia, mengibarkan bendera kebanggaan Indonesia di kancah internasional.
Ringkasan
Pertamina berperan aktif dalam memberdayakan UMKM Indonesia untuk memasuki pasar global melalui program pembinaan dan pelatihan berkelanjutan. Partisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 menjadi wadah bagi 45 UMKM binaan Pertamina dari berbagai sektor untuk memperkenalkan produk lokal dan menjalin kerjasama bisnis internasional, menghasilkan komitmen bisnis lebih dari Rp250 miliar.
Program pemberdayaan UMKM Pertamina berfokus pada peningkatan kapasitas usaha melalui UMKM Akademi, dengan pelatihan meliputi pencatatan keuangan hingga strategi go digital dan go global. Pertamina juga memberikan pendampingan lanjutan kepada UMKM yang berhasil ekspor, membantu mereka mengatasi hambatan seperti sertifikasi dan logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.