Victoria Insurance (VINS) akan Gelar Private Placement, Terbitkan 146,05 Juta Saham

JAKARTA. PT Victoria Insurance Tbk (VINS) bersiap melancarkan aksi korporasi strategis berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau lebih dikenal dengan private placement. Perseroan berencana menerbitkan sebanyak 146,05 juta saham baru, sebuah langkah yang setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam tubuh perusahaan.

Berdasarkan informasi keterbukaan yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis malam, 16 Oktober 2025, setiap saham baru tersebut akan diterbitkan dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Manajemen VINS menargetkan pelaksanaan private placement ini dapat dirampungkan dalam kurun waktu dua tahun, terhitung sejak izin dari investor terkait diterbitkan.

Sebagai langkah lanjutan yang krusial, PT Victoria Insurance Tbk berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pertemuan penting ini dijadwalkan pada hari Senin, 20 Oktober 2025. Adapun tanggal pencatatan pemegang saham atau recording date yang berhak menghadiri rapat tersebut telah ditetapkan pada 25 September 2025.

Manajemen Victoria Insurance menjelaskan bahwa dana yang terkumpul dari pelaksanaan private placement ini, setelah dikurangi oleh biaya-biaya terkait, akan dialokasikan secara optimal. Prioritas utama penggunaan dana tersebut adalah untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan serta mendukung kelancaran kegiatan operasional perseroan di masa mendatang.

Langkah penambahan modal ini diharapkan mampu meningkatkan rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC), sebuah indikator kunci untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis asuransi VINS yang berkelanjutan. Lebih lanjut, permodalan tambahan ini juga krusial untuk memenuhi ketentuan ekuitas minimum yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 23 Tahun 2023. Sesuai beleid tersebut, perusahaan asuransi wajib memiliki modal minimum tahap pertama sebesar Rp 250 miliar paling lambat pada tanggal 31 Desember 2026.

Dalam pengelolaannya, dana hasil private placement akan ditempatkan pada berbagai instrumen keuangan yang terukur. Pilihan instrumen meliputi deposito, reksadana, obligasi, atau instrumen pasar uang lainnya, dengan senantiasa menerapkan pengelolaan risiko yang memadai guna menjaga stabilitas dan potensi pertumbuhan investasi.