Ifonti.com – , JAKARTA — Produsen baja terkemuka, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST), akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait gejolak signifikan pada harga saham emiten tersebut yang belakangan mengalami lonjakan lalu penurunan tajam. Keterangan ini disampaikan untuk menanggapi spekulasi pasar dan memastikan keterbukaan informasi.
Dalam pernyataan yang dirilis melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Gunawan Dianjaya Steel, Sigis Bahak Mustawan, dengan tegas menjelaskan bahwa perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang belum diungkapkan kepada publik. “Perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 yang belum kami laporkan kepada Bursa Efek Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” terang Sigis, dikutip pada Minggu (5/10/2025), menegaskan komitmen perusahaan terhadap transparansi.
Lebih lanjut, Sigis juga memastikan bahwa manajemen tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lain yang berpotensi memengaruhi nilai efek atau keputusan investasi para pemodal, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi BEI. “Sampai dengan saat ini, kami juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat,” imbuhnya, menepis spekulasi mengenai potensi langkah strategis perusahaan.
Menyusul klarifikasi ini, pergerakan harga saham GDST memang menunjukkan dinamika menarik. Pada perdagangan Jumat (3/10/2025), saham GDST dibuka pada level Rp114 per lembar, namun kemudian ditutup melemah di angka Rp111 per saham, mencatatkan penurunan 2,63% atau 3 poin dari penutupan sebelumnya. Meskipun demikian, kinerja saham produsen baja ini secara keseluruhan tetap positif. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) 2025, saham GDST tercatat melonjak 13,27%, dan dalam enam bulan terakhir telah meroket 48%, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1,03 triliun.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dalam rentang waktu Januari 2025 hingga saat ini, harga tertinggi saham GDST sempat menyentuh level Rp120 per lembar pada 5 Juni 2025. Sebaliknya, level terendahnya tercatat di angka Rp75 per lembar, terjadi pada 8 dan 23 April 2025, menggambarkan fluktuasi yang cukup signifikan dalam periode tersebut.
Perubahan Pemegang Saham GDST
Di balik dinamika volatilitas saham dan pernyataan resmi perseroan, ada perubahan penting dalam struktur kepemilikan GDST yang patut menjadi perhatian. Sosok sentral di balik keberadaan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. adalah Gwie Gunawan, seorang pengusaha veteran yang telah malang melintang puluhan tahun di industri baja dalam negeri, membentuk fondasi kuat bagi perusahaan.
Sebelumnya, Gwie Gunawan merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan fantastis sebesar 86,94% saham GDST. Namun, dalam sebuah langkah strategis yang diumumkan pada Rabu (5/2/2025) melalui keterbukaan informasi BEI, Sigis Bahak Mustawan mengungkapkan adanya proses hibah seluruh saham Gwie Gunawan kepada anggota keluarganya. Transaksi ini terjadi pada 23 Desember 2024, melibatkan 8.035.093.922 lembar saham atau setara 86,94% dari total saham beredar GDST.
Para penerima hibah ini adalah anak-anak kandung Gwie Gunawan, yaitu Gwie Gunadi Gunawan yang menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan, Gwie Gunato Gunawan selaku Direktur Perseroan, serta Gwie Ratna Djuwita Gunawan. Selain itu, Wong Ratnawati, istri dari Gwie Gunawan, juga turut menjadi penerima hibah ini. Langkah ini secara efektif mengalihkan kendali mayoritas perusahaan kepada generasi penerus dan istrinya.
Setelah transaksi hibah saham tersebut, struktur pemegang saham pengendali GDST kini bergeser. Gwie Gunadi Gunawan kini menggenggam 3.615.792.265 lembar saham atau setara 39,12%, sementara Gwie Gunato Gunawan memiliki sedikit lebih banyak dengan 3.616.142.265 lembar saham atau 39,13%. Adapun Gwie Ratna Djuwita menguasai 401.854.696 lembar saham (4,35%), dan Wong Ratnawati dengan 401.754.696 lembar saham (4,35%). Penting juga dicatat bahwa PT Betonjaya Manunggal Tbk. (BTON) turut terdaftar sebagai salah satu pemegang saham GDST dengan kepemilikan sebesar 1,95% atau sebanyak 180 juta lembar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.