Wall Street Berdarah! Data PPI AS Gagalkan Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ifonti.com Wall Street mengalami penurunan signifikan pada Kamis (14/8/2025) setelah rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juli yang melampaui ekspektasi pasar. Kenaikan tak terduga dalam PPI ini seketika menekan harapan investor terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada tahun ini.

Melansir Reuters pada pukul 09:42 waktu setempat, indeks utama bursa saham AS menunjukkan pelemahan. Dow Jones memimpin penurunan dengan koreksi 164,29 poin (0,37%), diikuti S&P 500 yang terkikis 16,84 poin (0,26%), dan Nasdaq yang merosot 22,69 poin (0,10%). Hampir seluruh sektor S&P 500, sembilan dari sebelas, berada di zona merah, dengan sektor material mencatat penurunan terbesar hingga 1,2%.

Data PPI yang menjadi pemicu utama menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,3% dan bulanan 0,9%. Angka ini jauh melampaui perkiraan para ekonom yang hanya memproyeksikan kenaikan masing-masing 2,5% secara tahunan dan 0,2% secara bulanan. Kenaikan harga produsen yang lebih tinggi dari estimasi ini mengindikasikan tekanan inflasi yang persisten dalam perekonomian AS.

Sebagai respons langsung terhadap data tersebut, ekspektasi pasar terhadap total pemangkasan suku bunga The Fed untuk sisa tahun ini turun menjadi sekitar 58 basis poin, dari sebelumnya sekitar 63 basis poin. Meskipun demikian, pasar masih memperkirakan adanya pemangkasan seperempat poin persentase pada bulan September, menunjukkan keyakinan akan langkah pelonggaran moneter, meski dalam skala yang lebih kecil.

“Ini mengirimkan pesan campur aduk tentang kondisi ekonomi,” kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management di Boston. Ia menambahkan, “Kita terlalu cepat menyimpulkan bahwa ekonomi baik-baik saja dan tidak terlalu panas. Namun, data grosir ini menunjukkan ada tekanan inflasi dan kita sebaiknya tidak terburu-buru memutuskan untuk menurunkan suku bunga.”

Sebelumnya, data ekonomi yang menunjukkan lemahnya pasar tenaga kerja dan kenaikan moderat harga konsumen telah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan depan. Namun, laporan PPI terbaru pada Kamis menimbulkan kekhawatiran baru, terutama mengenai dampak tarif impor AS yang dapat memengaruhi harga dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini juga meredam reli saham AS yang baru saja mendorong S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi dalam dua sesi terakhir.

Di sisi lain, data terpisah menunjukkan gambaran yang sedikit berbeda di pasar tenaga kerja, dengan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru turun minggu lalu di tengah rendahnya pemutusan hubungan kerja. Perkembangan ini memberikan sedikit kelegaan meskipun tekanan inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Pandangan dari petinggi The Fed juga menjadi sorotan. Presiden The Fed Bank of San Francisco, Mary Daly, menolak kebutuhan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan. Pernyataan ini kontras dengan pandangan Menteri Keuangan Scott Bessent sehari sebelumnya yang mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan agresif sebesar setengah poin persentase. Perbedaan pandangan ini menambah ketidakpastian di pasar mengenai arah kebijakan moneter ke depan.

Pada saham individual, beberapa emiten utama turut merasakan dampak penurunan pasar. Saham Cisco Systems terkoreksi 1% meskipun perkiraan perusahaan sesuai dengan ekspektasi, gagal menarik minat investor. Sementara itu, Deere & Co anjlok 8% setelah produsen alat pertanian tersebut melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah dan menurunkan proyeksi laba tahunan mereka.

Kejutan paling besar datang dari saham Tapestry yang merosot tajam 17,6% setelah produsen tas Coach tersebut memperkirakan laba tahunan di bawah ekspektasi pasar. Baik Deere & Co maupun Tapestry secara spesifik memperingatkan bahwa tarif impor telah memengaruhi kinerja bisnis mereka, menyoroti dampak kebijakan perdagangan terhadap profitabilitas perusahaan. Investor kini akan menantikan pernyataan Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, yang merupakan anggota FOMC dengan hak suara tahun ini, pada akhir hari untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed.

Ringkasan

Wall Street mengalami penurunan signifikan setelah data PPI AS bulan Juli melampaui ekspektasi, memicu kekhawatiran tentang inflasi yang persisten. Data PPI yang lebih tinggi dari perkiraan menurunkan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed, meskipun pasar masih memperkirakan pemangkasan pada bulan September.

Data PPI menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,3% dan bulanan 0,9%, melampaui perkiraan para ekonom. Beberapa perusahaan seperti Deere & Co dan Tapestry, memperingatkan bahwa tarif impor telah memengaruhi kinerja bisnis mereka. Investor menantikan pernyataan Presiden Fed St. Louis untuk petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan The Fed.