Wall Street Campur Aduk: Saham Google Selamatkan Nasdaq & S&P 500!

Bursa saham Amerika Serikat menutup perdagangan Rabu (3/9/2025) dengan performa yang beragam. Optimisme melanda pasar teknologi, mendorong indeks Nasdaq dan S&P 500 melonjak. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average sedikit terkoreksi akibat tekanan pada saham Boeing.

Melansir Reuters, Kamis (4/9/2025), indeks Nasdaq memimpin penguatan dengan kenaikan 1,03% atau 218,1 poin, mencapai level 21.497,73. Senada, S&P 500 naik 0,51% atau 32,72 poin, mengakhiri hari di 6.448,26. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun tipis 24,58 poin atau 0,05%, ditutup pada 45.271,23.

Kenaikan signifikan pada saham teknologi menjadi pendorong utama. Alphabet melonjak 9,1% menyusul keputusan hakim federal AS yang memungkinkan Google mempertahankan kendali atas Chrome dan Android, meskipun dengan pembatasan kontrak eksklusif bersama produsen perangkat. Dampak positif ini turut mengangkat Apple sebesar 3,8%, mengingat perusahaan tersebut tetap menerima pembayaran signifikan dari Google. “Google dan Apple memperoleh angin segar. Pengadilan baru saja mengukuhkan reputasi mereka,” ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.

Selain dorongan dari sektor teknologi, sentimen positif di pasar juga datang dari ekspektasi akan pemangkasan suku bunga AS. Gubernur The Fed, Christopher Waller, mengisyaratkan bahwa kebijakan moneter perlu dilonggarkan dalam pertemuan berikutnya. Pandangan serupa ditegaskan oleh Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, yang meyakini penurunan suku bunga akan segera terjadi.

Prospek pemangkasan suku bunga semakin diperkuat oleh data ekonomi terbaru. Laporan menunjukkan lowongan kerja di AS anjlok pada bulan Juli, sebuah indikasi kuat pelemahan pasar tenaga kerja. Kondisi ini meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September mendatang menjadi 96%, berdasarkan analisis CME FedWatch.

Di antara pergerakan saham lainnya, Macy’s mencatatkan lonjakan impresif sebesar 20,7% setelah menaikkan proyeksi tahunannya. Berbanding terbalik, Dollar Tree anjlok 8,4% akibat perkiraan laba kuartal berjalan yang di bawah ekspektasi pasar, ditambah potensi kenaikan biaya dari tarif impor.

Secara keseluruhan, saham yang menguat masih mendominasi pergerakan di Wall Street dengan rasio 1,33 banding 1. Adapun volume transaksi di bursa AS tercatat 14,95 miliar lembar, sedikit lebih rendah dari rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16,18 miliar lembar.

Ringkasan

Bursa saham AS ditutup dengan hasil beragam pada Rabu (3/9/2025). Indeks Nasdaq dan S&P 500 menguat didorong oleh sektor teknologi, terutama saham Alphabet (Google) yang melonjak setelah keputusan hukum yang menguntungkan. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tipis akibat tekanan pada saham Boeing.

Selain sentimen positif dari sektor teknologi, harapan akan pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga turut mendorong pasar. Gubernur The Fed, Christopher Waller, mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter, didukung oleh data ekonomi yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja. Beberapa saham individual juga mengalami pergerakan signifikan, seperti Macy’s yang naik dan Dollar Tree yang turun.