
Ifonti.com , JAKARTA — Warner Bros. Discovery Inc., induk usaha HBO dan CNN, menyarankan para pemegang sahamnya untuk menolak tawaran pengambilalihan paksa (hostile takeover) dari Paramount Skydance Corp. dan tetap mendukung kesepakatan awal dengan raksasa streaming Netflix Inc.
Melansir Bloomberg pada Kamis (18/1/2025), dewan direksi Warner Bros. mengungkapkan sejumlah keberatan atas proposal Paramount, termasuk ketidakpastian pendanaan dan risiko bahwa Paramount dapat membatalkan kesepakatan sewaktu-waktu.
Paramount menawarkan harga US$30 per saham secara tunai untuk seluruh perusahaan, termasuk jaringan kabelnya.
: Daftar Film Warner Bros Jadi Rebutan Netflix-Paramount: Harry Potter hingga DC Universe
Sebaliknya, dalam kesepakatan dengan Netflix, pemegang saham Warner Bros. akan menerima US$27,75 per saham dalam bentuk tunai dan saham Netflix, serta saham di perusahaan baru yang akan menampung bisnis jaringan kabel Warner Bros.
Menanggapi surat dewan Warner Bros. kepada pemegang saham pada Rabu, Paramount menegaskan kembali komitmennya untuk mengakuisisi Warner Bros. dengan harga US$30 per saham.
: : Intip Kondisi Finansial Warner Bros, Pemicu Duel Netflix vs Paramount
“Proposal kami dengan jelas menawarkan nilai dan kepastian yang lebih unggul bagi pemegang saham Warner Bros., jalur penyelesaian yang jelas, serta tidak meninggalkan mereka dengan bisnis linear yang kecil dan sarat utang,” ujar CEO Paramount David Ellison dalam pernyataannya.
Dia mengklaim mendapat respons positif dari pemegang saham Warner Bros. yang memahami manfaat tawaran tersebut.
: : Paramount Jegal Netflix, Siap Beli Warner Bros Senilai Rp1.800 Triliun!
Paramount, yang dikendalikan miliarder pendiri perusahaan teknologi Oracle, Larry Ellison dan putranya David, kini bersaing dengan Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros., sekaligus HBO yang merupakan aset unggulan industri televisi.
Manajemen Paramount dan Netflix sama-sama berargumen bahwa merekalah pemilik terbaik untuk memaksimalkan perpustakaan konten Warner Bros. demi memperkuat bisnis streaming.
Dalam surat kepada pemegang saham dan dokumen pengajuan regulator setebal 94 halaman, dewan Warner Bros. menyoroti berbagai risiko dalam tawaran Paramount, termasuk kegagalan keluarga Ellison dalam memberikan jaminan pendanaan ekuitas senilai US$40,7 miliar secara memadai.
Dewan direksi juga menyebut ekuitas tersebut didukung oleh trust yang dapat dicabut dengan struktur tidak jelas dan tidak transparan. Dokumen yang diserahkan Paramount dinilai memiliki celah, kelemahan, dan keterbatasan yang menempatkan pemegang saham dan perusahaan dalam risiko.
Dewan juga menuduh Paramount telah secara konsisten menyesatkan pemegang saham dengan mengklaim bahwa proposalnya memiliki dukungan pendanaan penuh dari keluarga Ellison.
Menurut dewan, jika kesepakatan Paramount terealisasi, perusahaan gabungan akan menanggung beban utang hampir tujuh kali lipat dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).
Struktur permodalan tersebut dinilai berisiko tinggi dan rentan terhadap perubahan kecil sekalipun dalam kinerja bisnis Paramount maupun Warner Bros. sebelum transaksi rampung.
Tawaran terbaru Paramount mencakup komitmen pendanaan utang senilai US$54 miliar dari Bank of America Corp., Citigroup Inc., dan Apollo, serta rencana penghimpunan ekuitas US$41 miliar. Sebelumnya dilaporkan, pendanaan ekuitas tersebut mencakup US$11,8 miliar dari keluarga Ellison, US$24 miliar dari tiga dana kekayaan negara Timur Tengah, serta tambahan pembiayaan dari RedBird Capital Partners.
Affinity Partners, perusahaan investasi milik menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, dikabarkan mundur dari proses tersebut pada Selasa.
Selain itu, proposal Paramount mengharuskan Warner Bros. membayar biaya pembatalan (breakup fee) sebesar US$2,8 miliar kepada Netflix.
“Tawaran Paramount tetap lebih rendah dibandingkan merger dengan Netflix,” tulis Warner Bros.
Dewan direksi secara bulat merekomendasikan kesepakatan Netflix, menegaskan bahwa syarat-syarat merger tersebut lebih unggul, sementara proposal Paramount dinilai tidak memberikan nilai yang memadai serta mengandung risiko dan biaya signifikan.
Netflix juga mengirimkan surat kepada pemegang saham Warner Bros. pada Rabu pagi, menegaskan keunggulan tawarannya dan mendorong persetujuan kesepakatan.
“Dewan Warner Bros. Discovery menegaskan bahwa perjanjian merger dengan Netflix lebih unggul dan akuisisi kami merupakan kepentingan terbaik bagi pemegang saham,” tulis Co-CEO Netflix Ted Sarandos.
Analis Forrester Mike Proulx menilai penolakan formal Warner Bros. terhadap tawaran Paramount tidak mengubah situasi secara signifikan.
“Keputusan akhir tetap berada di tangan pemegang saham Warner Bros. dan pemungutan suara masih berbulan-bulan lagi. Yang jelas, pendanaan Timur Tengah dalam tawaran Paramount memicu semakin banyak tanda tanya,” ujarnya.
Bukan Tawaran Pertama Netflix
David Ellison sebelumnya telah beberapa kali mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Warner Bros., pertama kali dalam pertemuan dengan CEO Warner Bros., David Zaslav pada 14 September, menurut dokumen regulator.
Dewan menolak tawaran tersebut, namun upaya lanjutan Ellison—termasuk dua proposal tambahan—memicu minat dari Netflix, Comcast Corp., dan pihak lain.
Minat dari para calon pembeli mendorong dewan Warner Bros. melakukan tinjauan strategis dan bernegosiasi secara tertutup dengan sejumlah pihak. Netflix, Comcast, dan Paramount muncul sebagai kandidat paling serius.
Meski Ellison mengkritik proses lelang dan menuduh Warner Bros. memihak Netflix, pihak Warner Bros. menggambarkan pendekatan keluarga Ellison sebagai agresif dan tidak terorganisasi, termasuk pengajuan tawaran melewati tenggat waktu dan kegagalan menjawab sejumlah kekhawatiran dewan.
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa Zaslav memberi tahu dewan bahwa keluarga Ellison mengindikasikan dirinya akan menerima paket kompensasi senilai ratusan juta dolar jika transaksi Paramount–Warner Bros. terealisasi. Zaslav menyatakan telah menegaskan kepada Ellison bahwa pembahasan semacam itu tidak pantas dilakukan pada saat itu.
Dengan memasukkan asumsi utang, tawaran Paramount menilai Warner Bros. sebesar US$108,4 miliar. Adapun proposal Netflix menilai aset yang diincarnya sekitar US$82,7 miliar, dengan pemegang saham Warner Bros. juga akan menerima saham dari perusahaan jaringan kabel hasil pemisahan.
Kedua proposal tersebut memicu kekhawatiran di Hollywood terkait dampak konsolidasi lanjutan, serta menuai kritik lintas spektrum politik. Dewan Warner Bros. menyebut Paramount menargetkan penghematan biaya US$9 miliar dari merger Skydance dan akuisisi Warner Bros., target yang dinilai ambisius dan berpotensi melemahkan industri hiburan.