
Ifonti.com JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali melakukan restrukturisasi utang yang dilakukan oleh anak usahanya, PT Waskita Karya Realty (WKR).
Melansir keterbukaan informasi tanggal 24 Desember 2025, WKR mendapatkan keringanan bunga untuk fasilitas kredit.
Sebagai informasi, WKR merupakan anak perusahaan Waskita Karya dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.
WKR memiliki fasilitas pembiayaan dari PT Bank Perekonomian Rakyat Intidana Sukses Makmur (BPR Intidana) melalui Perjanjian Kredit Nomor 223 tanggal 28 Desember 2022 dengan perubahan terakhir melalui Addendum Perjanjian Kredit Nomor 61772/ISM/ADDPK-KMK/1224 tertanggal 30 Desember 2024 dengan fasilitas pembiayaan senilai Rp 15 miliar.
Suku bunga untuk fasilitas pembiayaan itu sebesar 15% per tahun (p.a) efektif, dengan jangka waktu kredit selama 66 bulan.
Harga Emas Masih Kuat pada Akhir 2025, Begini Prospeknya Hingga Tahun 2026
Sekretaris Perusahaan WSKT, Ermy Pusp Yunita mengatakan, konfirmasi mengenai penandatanganan Perubahan atas Perjanjian Kredit telah diterima melalui e-mail pada tanggal 24 Desember 2025.
Konfirmasi itu berisikan perubahan suku bunga menjadi semula 15% p.a menjadi 9% p.a. efektif, serta penambahan jangka waktu kredit sebanyak 56 bulan.
“Dengan dilakukannya restrukturisasi atas fasilitas pembiayaan, diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi kondisi keuangan WKR dalam menunjang program penyehatan keuangan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi tersebut.
Per September 2025, rugi bersih WSKT naik 5,74% dari rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan alias rugi bersih Rp 3 triliun per September 2024. Pendapatan usaha WSKT tercatat Rp 5,28 triliun per kuartal III 2025, turun 22,08% dari Rp 6,78 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sebenarnya, WSKT sudah mampu menekan sejumlah beban. Misalnya, beban penjualan turun dari Rp 114,01 miliar di akhir September 2024 menjadi Rp 86,06 miliar di akhir September 2025.
Beban non contributing plant juga turun dari Rp 64,97 miliar ke Rp 19,08 miliar per kuartal III 2025. Bahkan, WSKT mampu mencatat keuntungan selisih kurs Rp 26,93 miliar per September 2025, dari rugi selisih kurs Rp 1,54 miliar pada periode sama tahun lalu.
Sayangnya, terjadi kenaikan pada pos beban lain-lain, dari Rp 133,32 miliar per September 2024 menjadi Rp 638,82 miliar per September 2025.
Pos bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama juga naik, dari Rp 304,09 miliar menjadi Rp 328,48 miliar per kuartal III 2025.
Total liabilitas perseroan sebesar Rp 67,55 triliun di akhir September 2025, turun dari Rp 69,27 triliun di akhir Desember 2024. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 4,37 triliun di kuartal III 2025, turun dari Rp 7,88 triliun di akhir tahun 2024.
WSKT memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 3 triliun di akhir September 2025, naik dari Rp 1,36 triliun di periode sama tahun lalu.
Harga Perak Terbang Jelang Tutup Tahun, Penguatan Masih Terbuka di 2026