Ifonti.com JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah resmi memasukkan empat saham emiten ke dalam daftar pengawasan ketatnya, menandai adanya aktivitas pasar yang tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA). Empat saham yang menjadi sorotan tersebut adalah PT Petrosea Tbk (PTRO), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP).
Pengumuman UMA ini, yang dirilis pada tanggal 23 September 2025, menyusul lonjakan harga saham yang signifikan dan di luar kebiasaan dari keempat emiten tersebut. Meskipun demikian, manajemen BEI menegaskan bahwa notasi UMA ini tidak serta-merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Pemberitahuan ini lebih berfungsi sebagai peringatan bagi para investor untuk lebih berhati-hati.
Jika ditelusuri lebih lanjut, performa keempat saham ini memang menunjukkan peningkatan yang patut dicermati. Per perdagangan Rabu (24/9/2025) hingga pukul 10:09 WIB, saham PTRO terpantau berada di level Rp 6.525. Sejak awal tahun, saham yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini telah melonjak impresif sebesar 138,82%. Sementara itu, saham VKTR mencatat penguatan 42,84% secara year to date (YTD) ke posisi Rp 184. Tak kalah menarik, saham BNLI melesat paling tinggi dengan kenaikan fantastis 441,24% YTD, diikuti oleh PUDP yang juga menguat 69,49% YTD.
Menyikapi perkembangan UMA ini, BEI mengeluarkan seruan penting bagi para investor. Bursa berharap investor untuk secara seksama memperhatikan jawaban dan konfirmasi dari masing-masing emiten terkait lonjakan harga saham. Selain itu, investor diminta untuk mencermati kinerja perusahaan serta keterbukaan informasi yang telah disampaikan. Penting juga bagi investor untuk mengkaji ulang rencana aksi korporasi emiten, terutama jika rencana tersebut belum memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan senantiasa mempertimbangkan segala kemungkinan risiko serta peluang investasi.