Wijaya Karya (WIKA) Targetkan Tol Serang – Panimbang Seksi 2 Beroperasi 2026

Ifonti.com, JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) optimistis Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi 2 Rangkasbitung – Cileles dapat beroperasi penuh pada tahun 2026. Proyek infrastruktur vital ini menjadi salah satu fokus utama WIKA dalam mendukung percepatan pembangunan nasional.

Direktur Utama WIKA, Agung BW, menegaskan komitmen perseroan untuk terus mengakselerasi pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang, yang merupakan bagian integral dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Kehadiran jalan tol ini diharapkan mampu secara signifikan meningkatkan konektivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah Banten Tengah hingga Banten Selatan.

Lebih lanjut, Agung menambahkan bahwa Seksi 3 Cileles – Panimbang ditargetkan rampung pada tahun 2027. Dengan demikian, konektivitas penuh yang menghubungkan Serang hingga Panimbang melalui proyek jalan tol ini akan segera terwujud, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi mobilitas dan perekonomian regional.

Jalan tol modern ini dirancang dengan kapasitas ambisius untuk menampung hingga 80.000 kendaraan per hari, dilengkapi dengan dua lajur di masing-masing arah, baik menuju Jakarta maupun Rangkasbitung. Untuk kenyamanan pengguna jalan, saat ini telah beroperasi satu area istirahat (rest area) di KM 70A pada Seksi 1, dari total empat rest area yang direncanakan dan akan dibuka secara bertahap. Mobilitas kendaraan juga akan dipermudah dengan delapan interchange utama yang strategis, meliputi IC Walantaka, IC Cikeusal, IC Tunjung Teja, IC Rangkasbitung, IC Cikulur, IC Cileles, IC Bojong, dan IC Panimbang.

Berdasarkan data traffic counting tahun 2019, volume kendaraan pada jalur arteri atau non-tol di sekitar trase proyek tercatat berada di kisaran 10.000 hingga 15.000 kendaraan per hari. Setelah Seksi 1 Tol Serang – Panimbang beroperasi, volume lalu lintas harian pada ruas tol ini kini mencapai 5.000 hingga 6.000 kendaraan per hari, dengan dominasi pengguna lebih dari 70% berasal dari kawasan Jabodetabek. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan tuntasnya pembangunan seluruh seksi jalan tol.

Agung menjelaskan bahwa keberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Jabodetabek menuju kawasan Tanjung Lesung secara drastis, dari semula 3–4 jam menjadi sekitar 1,5–2 jam. Infrastruktur ini tidak hanya krusial dalam mendukung sektor pariwisata yang berkembang di Banten, tetapi juga berperan penting dalam mempercepat distribusi logistik, menurunkan biaya transportasi, serta membuka berbagai peluang ekonomi baru di kawasan Banten Tengah dan Selatan yang memiliki potensi besar.

Selain dampak ekonomi dan konektivitas, proyek Jalan Tol Serang – Panimbang juga memberikan kontribusi sosial yang signifikan. Hingga saat ini, pembangunan proyek telah menyerap lebih dari 1.300 tenaga kerja lokal. WIKA juga aktif melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mitra kerja proyek, dengan nilai transaksi yang mencapai angka Rp1 triliun, membuktikan komitmen WIKA dalam memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.