Yield SUN Naik, Investor Bidik FR0045 dan FR0098 di Lelang Hari Ini

Pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia menunjukkan performa yang lesu pada perdagangan Senin (11/8/2025), dengan mayoritas harga obligasi pemerintah mengalami pelemahan. Kondisi ini terefleksi dari kenaikan yield SUN, yang mengindikasikan penurunan harga aset.

Berdasarkan data PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (seri FR0104) terpantau naik 2 basis poin (bp) ke level 5,92%. Sementara itu, yield SUN Benchmark 10-tahun (seri FR0103) mengalami lonjakan lebih signifikan sebesar 4 bp, mencapai 6,42%. Data dari Bloomberg lebih lanjut mengonfirmasi tren ini, menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) meningkat 2 bp menjadi 6,43%. Meskipun demikian, angka ini masih berada dalam rentang proyeksi mingguan yang diperkirakan antara 6,37% hingga 6,56%.

Penurunan harga obligasi pemerintah di pasar sekunder juga diiringi oleh kelesuan volume transaksi. Total volume transaksi Surat Berharga Negara (SBN) secara outright tercatat hanya Rp 27,8 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan capaian Rp 34,4 triliun pada perdagangan Jumat sebelumnya. Dari berbagai seri SBN yang diperdagangkan, FR0104 dan PBS003 menjadi seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing-masing mencapai Rp 6,4 triliun dan Rp 3,8 triliun. Menariknya, di segmen obligasi korporasi, volume transaksi outright tercatat sebesar Rp 1,8 triliun.

Di tengah pelemahan domestik, sentimen dari pasar global justru menunjukkan sedikit sinyal positif. Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun turun tipis 1 bp menjadi 3,83%, sementara yield UST 10-tahun terpantau stabil di 4,27%. Indeks Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia, yang mencerminkan persepsi risiko investasi, juga menunjukkan perbaikan tipis dengan penurunan 1 bp menjadi 74 bp.

Pemerintah Tetap Gencar Terbitkan SBN meski Belanja Seret

Fokus pasar kini beralih ke agenda penting pemerintah: lelang SUN yang akan dilaksanakan pada Selasa (12/8). Dalam lelang ini, pemerintah menargetkan indikatif sebesar Rp 27 triliun, dengan potensi target maksimal hingga 150% dari angka tersebut, menunjukkan upaya berkelanjutan untuk menarik investasi.

Sebagai perbandingan, pada lelang SUN sebelumnya tanggal 29 Juli 2025, total penawaran masuk (incoming bid) mencapai angka fantastis Rp 106,5 triliun, dengan penawaran yang dimenangkan (awarded bid) sebesar Rp 32,0 triliun. Angka ini mencerminkan tingginya minat investor meskipun kondisi pasar berfluktuasi.

Pemerintah Gelar Lelang Sukuk Negara, Targetkan Raup Rp 9 Triliun

Menyikapi lelang mendatang, BNI Sekuritas memproyeksikan total incoming bid akan berada dalam kisaran Rp 80 triliun hingga Rp 110 triliun, menunjukkan optimisme pasar terhadap obligasi pemerintah. Amir Dalimunthe, Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, meyakini bahwa permintaan (demand) terhadap SBN berdenominasi rupiah akan tetap relatif stabil. Ia menambahkan, “Berdasarkan valuasi yield curve, obligasi seri FR0045 dan FR0098 diperkirakan akan sangat menarik bagi para investor.”