Ifonti.com – Setelah berhasil mengukir rekor tertinggi sepanjang masa, Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan analis pasar kripto, dengan beberapa pihak memperingatkan potensi koreksi Bitcoin yang lebih dalam hingga menyentuh level US$114.000. Tekanan jual ini disinyalir kuat berasal dari aktivitas “predatory trading” yang dilakukan oleh pelaku pasar besar di bursa derivatif.
Melansir laporan dari Cointelegraph pada Rabu (8/10/2025), pergerakan harga Bitcoin saat ini berada di sekitar US$122.600, setelah sempat melemah 4% dari puncak rekor sebelumnya. Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, pasangan BTC/USD menunjukkan pergerakan yang cenderung datar pasca koreksi cepat di hari sebelumnya, meskipun pasar masih mengantisipasi volatilitas lanjutan.
Bitcoin Bertahan di Sekitar US$121.000, Pasar Antisipasi Volatilitas Baru
Koreksi harga Bitcoin ini sebenarnya telah diantisipasi, mengingat reli Bitcoin menuju rekor tertinggi sebelumnya tidak disertai dengan momentum penguatan yang substansial. Trader kripto ternama, Skew, melalui unggahannya di X (Twitter), menyatakan, “Pergerakan harga ini sebenarnya efisien, karena itu volatilitas sejauh ini masih rendah.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa koreksi dianggap sebagai bagian dari dinamika pasar yang sehat dan efisien.
Namun, Skew juga menyoroti adanya manuver “predatory trading” dari para trader bervolume besar di buku order bursa. Aktivitas ini disinyalir sengaja menekan posisi long para trader ritel, yang pada akhirnya mempercepat terbentuknya tekanan jual dalam jangka pendek. Meskipun demikian, tanda-tanda positif mulai terlihat dengan kembalinya likuiditas ke pasar. Data dari CoinGlass mengindikasikan penebalan likuiditas baik di sisi bid maupun ask, sebuah sinyal kuat bahwa minat beli terhadap Bitcoin kembali menguat secara bertahap.
Ini 6 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak di Tahun 2025, Ada Inggris hingga Bhutan
Area Dukungan Kunci Terbentuk di US$117.000–US$114.000
Dalam analisis mendalamnya, trader dengan nama samaran ZYN memproyeksikan bahwa area support kuat Bitcoin akan terbentuk kokoh di kisaran US$117.000 hingga US$114.000. ZYN menjelaskan, “Antara US$121.000–US$120.000 tidak banyak support, jadi harga bisa menembus cepat jika tekanan jual meningkat. Namun di bawahnya, sekitar US$117.000, ada hampir 190.000 BTC yang terakhir kali dibeli — itu adalah area kuat pembeli baru.” Ini menandakan bahwa zona tersebut berpotensi besar menjadi titik balik di mana permintaan kembali melonjak, pembeli lama mempertahankan posisi, dan modal baru mulai mengalir masuk kembali.
Pandangan serupa juga diperkuat oleh riset dari Material Indicators, yang menunjukkan dukungan teknikal signifikan di level US$120.000, dengan fondasi yang bahkan lebih kuat di US$114.000. Level krusial ini bertepatan dengan area moving average 50 hari Bitcoin, yang secara historis sering menjadi indikator penting bagi pergerakan harga dan sentimen pasar.
Bank Besar Ini Ramalkan Masa Depan Bitcoin dan Emas pada 2030
Secara keseluruhan, analis kripto dan pendiri MN Trading, Michaël van de Poppe, berpendapat bahwa koreksi harga Bitcoin yang terjadi saat ini masih berada dalam batas-batas wajar. “Bitcoin mencetak rekor baru, dan ini sering kali menjadi momen bagi investor untuk mengambil untung. Penurunan kecil seperti ini justru membuka peluang beli yang menarik di area US$118.000,” ungkapnya. Pandangan ini menawarkan perspektif bahwa volatilitas saat ini adalah bagian alami dari siklus pasar dan dapat dilihat sebagai kesempatan strategis bagi investor cerdas.
Ringkasan
Harga Bitcoin mengalami fluktuasi signifikan setelah mencetak rekor tertinggi, menimbulkan kekhawatiran akan koreksi lebih dalam hingga US$114.000. Tekanan jual diduga berasal dari aktivitas “predatory trading” oleh pelaku pasar besar yang menekan posisi long trader ritel, meskipun likuiditas pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Trader dan analis memproyeksikan area support kuat di kisaran US$117.000 hingga US$114.000, di mana minat beli diperkirakan akan kembali menguat.
Beberapa analis berpendapat bahwa koreksi ini wajar setelah pencapaian rekor, dan melihatnya sebagai peluang beli yang menarik. Level krusial di US$114.000 bertepatan dengan moving average 50 hari Bitcoin, yang secara historis menjadi indikator penting. Meskipun ada potensi penurunan, sentimen pasar secara umum masih melihat volatilitas ini sebagai bagian alami dari siklus pasar.