Ifonti.com – JAKARTA. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI028 telah sukses besar dalam pekan pertama penawarannya, dengan total penjualan mencapai Rp 2,71 triliun sejak dibuka pada 29 September lalu. Antusiasme investor terhadap instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini terlihat jelas, terutama pada tenor 3 tahun yang menjadi daya tarik utama.
Menurut data terkini dari salah satu mitra distribusi, PT Bibit Tumbuh Bersama, hingga pukul 12.12 WIB, ORI028 tenor 3 tahun (ORI028T3) memimpin dengan penjualan mencapai 21,5% atau senilai Rp 2,15 triliun. Angka ini menunjukkan minat tinggi, meskipun masih menyisakan kuota sekitar Rp 7,85 triliun bagi para investor yang berminat. Sementara itu, ORI028 tenor 6 tahun (ORI028T6) juga tidak kalah diminati, berhasil terjual 11,2% atau setara Rp 560 miliar. Dengan demikian, masih tersedia kuota besar sekitar Rp 4,44 triliun untuk seri ini.
ORI028 merupakan seri obligasi keenam yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tahun ini, menawarkan kupon tetap (fixed coupon) yang kompetitif. Untuk ORI028T3, kupon ditetapkan sebesar 5,35% per tahun, sedangkan ORI028T6 menawarkan imbal hasil 5,65% per tahun. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan, dengan pembayaran kupon pertama dijadwalkan pada 15 Desember 2025.
Investor dapat memulai investasi ini dengan pemesanan minimal Rp 1 juta dan kelipatannya. Batas maksimum pemesanan juga cukup fleksibel, yakni Rp 5 miliar untuk ORI028T3 dan Rp 10 miliar untuk ORI028T6, memberikan pilihan bagi berbagai skala investor. Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 27 Oktober 2025, diikuti dengan penerbitan pada 29 Oktober 2025. Untuk memastikan aksesibilitas yang luas, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menunjuk 28 mitra distribusi resmi, yang terdiri dari 18 bank, 6 perusahaan efek, dan 4 perusahaan teknologi finansial (fintech) berbasis Aplikasi Pembukaan Rekening Dana (APERD).
Plt. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Novi Puspita Wardani, menyatakan optimisme terhadap prospek ORI028. Beliau menyoroti tren positif permintaan instrumen ritel dalam beberapa tahun terakhir, yang menjadi indikator kuat bahwa ORI028 akan mendapatkan respons baik dari masyarakat. Dengan suku bunga acuan BI Rate yang saat ini berada di level 4,75% dan kondisi likuiditas domestik yang stabil, kupon ORI028 yang sebesar 5,35% untuk tenor 3 tahun dan 5,65% untuk tenor 6 tahun dianggap sangat kompetitif dibandingkan instrumen investasi sejenis lainnya.
Lebih lanjut, Novi menambahkan bahwa potensi serapan ORI028 juga didukung oleh jatuh temponya ORI022 pada 15 Oktober 2025. Dengan outstanding mencapai Rp 13,02 triliun dan 93,62% di antaranya (Rp 12,19 triliun) masih dipegang oleh investor individu, kondisi ini membuka peluang besar bagi mereka untuk melakukan reinvestasi dana ke dalam seri ORI028. Prospek ini menjadi semakin menonjol mengingat penjualan SBN ritel sebelumnya, seperti SR023, sempat mengalami lesu, menjadikan ORI028 pilihan menarik bagi investor yang mencari imbal hasil stabil dan aman.