Ifonti.com, Jakarta melaporkan bahwa nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan pergerakan minimal pada awal perdagangan hari ini. Pada Rabu (6/8), rupiah spot dibuka pada level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini menunjukkan pelemahan tipis sebesar 0,006% dibandingkan posisi penutupan Selasa (5/8) yang tercatat di Rp 16.390 per dolar AS. Tren pergerakan rupiah ini selaras dengan kondisi mayoritas mata uang di Asia yang juga menghadapi tekanan serupa.
Hingga pukul 09.00 WIB, pantauan menunjukkan dominasi pelemahan mata uang di Asia. Won Korea Selatan memimpin penurunan dengan anjlok 0,24%, menjadikannya mata uang dengan depresiasi terdalam. Tidak jauh berbeda, peso Filipina juga mengalami koreksi signifikan sebesar 0,17%.
Kecenderungan serupa juga terlihat pada baht Thailand yang turun 0,08%. Sementara itu, yen Jepang dan yuan China sama-sama berada dalam tekanan, masing-masing melemah 0,07%. Disusul kemudian oleh dolar Taiwan yang terdepresiasi 0,05% dan dolar Singapura yang terkoreksi 0,03%. Bahkan, dolar Hongkong pun tidak luput dari imbasnya, menunjukkan pelemahan tipis 0,001%.
Di tengah gelombang pelemahan mata uang Asia tersebut, hanya ringgit Malaysia yang mampu menunjukkan ketahanan. Mata uang Negeri Jiran ini justru terpantau menguat tipis 0,005% terhadap dolar AS.