Ifonti.com JAKARTA. Pertengahan Oktober 2025 kembali menghadirkan euforia di kalangan pelaku pasar saham, khususnya dengan sorotan pada pembagian dividen interim. Sejumlah emiten papan atas telah mengumumkan niat mereka untuk memanjakan para pemegang saham dengan distribusi keuntungan pada bulan ini, menandai periode menarik bagi para investor yang mencari potensi imbal hasil.
Dari daftar yang ada, lima emiten dijadwalkan untuk melakukan cum date dividen interim mereka pada pekan depan, menawarkan beragam peluang bagi portofolio Anda. Pertama, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) akan menyalurkan dividen interim sebesar Rp 100 per saham dengan cum date pada 17 Oktober 2025. Selanjutnya, dominasi Grup Astra terlihat jelas; PT Astra Graphia Tbk (ASGR) siap membagikan Rp 30 per saham dengan cum date 15 Oktober 2025, diikuti oleh PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang menawarkan Rp 59 per saham pada 14 Oktober 2025. Puncak dari grup ini adalah PT Astra International Tbk (ASII), yang akan mendistribusikan Rp 98 per saham pada cum date 13 Oktober 2025. Tak hanya itu, dari sektor perkebunan, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) juga turut berpartisipasi dengan dividen interim Rp 15,5 per saham, dengan cum date yang sama, yaitu 13 Oktober 2025.
Melihat potensi ini, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, menyarankan investor untuk tetap mencermati saham-saham pembagi dividen interim tersebut. Secara spesifik, ia menyoroti ASII dan AUTO sebagai pilihan menarik. David menjelaskan bahwa saham ASII tetap menjadi primadona berkat prospek solid di sektor otomotif dan kontribusi signifikan dari anak-anak usahanya seperti Astra Agro Lestari serta United Tractors. Secara teknikal, pergerakan saham ASII juga konsisten di atas indikator MA20, menunjukkan momentum positif.
Sementara itu, saham AUTO menarik perhatian dengan dividend yield yang cukup menggiurkan dan valuasinya yang masih tergolong undervalued dibandingkan emiten otomotif sejenis. “ASII dan AUTO masih sangat layak dikoleksi untuk jangka menengah hingga panjang, didukung oleh pemulihan sektor otomotif, peningkatan permintaan kendaraan komersial, serta ekspansi kendaraan listrik yang kian nyata,” tegas David kepada Kontan, Jumat (10/10). David merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan saham ASII dengan target harga Rp 6.400 dan AUTO dengan target harga Rp 2.800 per saham.
Menambah perspektif, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, turut memberikan panduan teknikal. Untuk saham CMRY, direkomendasikan strategi buy on weakness pada level support Rp 4.200 per saham, dengan target harga di kisaran Rp 5.000–Rp 5.050. Sementara itu, saham ASGR disarankan untuk dicermati dengan strategi buy on weakness bertahap pada level support Rp 1.050–Rp 1.000 per saham, dan target harga yang diproyeksikan mencapai Rp 1.350 per saham.
Mengenai saham ASII, Liza mengamati bahwa saat ini berada pada area batas yang krusial. Ia berpendapat bahwa level Rp 6.000 merupakan resistance psikologis penting yang akan menentukan pergerakan harga selanjutnya. “Meski demikian, kami meyakini masih ada potensi kenaikan terbatas menuju target Rp 6.250–Rp 6.600 untuk jangka pendek,” imbuh Liza. Ia juga mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai area support Rp 5.600 atau Rp 5.150, sebagai titik pantauan apabila saham ASII mengalami koreksi atau pembalikan arah.
Ringkasan
Pada pertengahan Oktober 2025, beberapa emiten mengumumkan pembagian dividen interim, menarik perhatian investor. Lima emiten dengan cum date dividen interim pada pekan depan meliputi PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Astra Graphia Tbk (ASGR), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) dengan besaran dividen yang berbeda-beda.
Analis dari Indo Premier Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham ASII dan AUTO, dengan rekomendasi target harga masing-masing Rp 6.400 dan Rp 2.800. Analis dari Kiwoom Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham CMRY dan ASGR, serta memberikan perhatian khusus pada resistance psikologis saham ASII di level Rp 6.000.